Menteri Basuki Targetkan Pembangunan RSA UGM Selesai Sebelum Lebaran
Pasardana.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengebut penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Akademi (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Nantinya, RSA UGM ini akan menjadi rujukan penanganan COVID-19 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini progres pembangunan telah mencapai lebih dari 60%. Ditargetkan pembangunan akan selesai sebelum Lebaran.
"Sekarang sudah sekitar 60 persen lebih. Mudah-mudahan sebelum lebaran minggu depan ini sudah selesai," ujar Basuki saat rapat virtual dengan Komisi V DPR RI, Senin (11/5/2020).
Basuki menambahkan, Pembangunan RS ini merupakan pengerjaan lanjutan yang sebelumnya mangkrak dan tak terpakai sejak 10 tahun yang lalu.
"Ini tadinya sudah 10 tahun mangkrak sekarang kita selesaikan," ucapnya.
Menurut data Kementerian PUPR, lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal elektrikal dan plumbing yang dilakukan pada 2 gedung setinggi 5 lantai yakni Gedung Yudhistira dan Gedung Arjuna.
Gedung Yudhistira dengan luas 4.177 m2 memiliki kapasitas 38 tempat tidur. Gedung Arjuna dengan luas 4.505 m2 memiliki kapasitas 69 tempat tidur.
Lantai 1 Gedung Yudhistira diperuntukkan sebagai fasilitas gudang logistik, lantai 2 sebagai poliklinik COVID-29, lantai 3 - 5 ruang perawatan pasien dalam pengawasan (PDP).
Sementera pada Gedung Arjuna lantai 1 saat ini sudah dimanfaatkan oleh RSA UGM (tidak ditangani), lantai 2 sebagai ruang ganti medis, lantai 3 sebagai ruang istirahat tenaga kesehatan, lantai 4 ruang perawatan PDP dan lantai 5 sebagai ruang isolasi kritis dengan penghawaan negative pressure.
Biaya penyelesaian Rumah Sakit Akademi UGM sebagai RS Rujukan Penanganan COVID-19 diperkiraan sebesar Rp 60 miliar.
Penyelesaian RS Akademi UGM dan penambahan fasilitas di RS COVID-19 Lamongan dilaksanakan sesuai Protokol Kesehatan Covid-19, antara lain dengan menjaga jarak fisik, menggunakan masker dan menghindari kerumunan.

