Tekan Harga, Mendag Pangkas Rantai Jalur Distribusi Gula
Pasardana.id - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengungkapkan akan memangkas rantai distribusi gula. Upaya ini dilakukan Kementerian Perdagangan untuk menekan harga gula yang melambung beberapa waktu belakangan ini terlebih di tengah pandemi Covid-19.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto bersama Satgas Pangan Tim Pengawas Gula yang telah dibentuk akan mengawasi pendistribusian gula di pasar, baik ritel maupun tradisional.
Tindakan tegas ini dilakukan mengingat harga gula di pasaran yang tak kunjung turun bankan cenderung naik di berbagai wilayah.
Seluruh produsen dan distributor gula di Indonesia diinstruksikan untuk memangkas rantai jalur distribusi dan tidak menahan stok. Hal tersebut guna menekan harga gula tak lebih dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp12.500 per kg.
Menurut Agus, perlu kebijakan lebih keras untuk meredam harga gula pasir yang masih tinggi dengan rata-rata nasional mencapai Rp18.200 per kg atau naik hingga mencapai 45 persen di atas HET Rp12.500 per kg. Harga di Manokwari bahkan mencapai Rp22 ribu per kg.
"Saya instruksikan kepada distributor agar memotong rantai distribusi gula, dengan tidak menjual gula kepada distributor lain karena berdasarkan hasil pengawasan Kementerian Perdagangan masih terdapat distributor yang menjual gula ke distributor lain di luar wilayah distribusinya yang berpotensi menyebabkan tingginya harga gula,” kata Agus dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, (28/4/2020).
Agus menginstruksikan kepada produsen yang mendapatkan penugasan khusus dari Kemendag agar mendistribusikan hasil olahannya langsung ke retail modern. Ia juga meminta para produsen memastikan rantai distribusi tidak panjang dan bisa langsung menjual kepada pengecer.
“Pemenuhan ke retail modern saya minta menjadi atensi dan komitmen para produsen mengingat saat ini retail modern dapat menjaga harga gula sesuai HET Rp12.500 dan sebaran retail modern yang ada di seluruh Indonesia diharapkan mempercepat penurunan harga secara nasional,” papar Agus.
Oleh karena itu, Agus mengimbau agar pelelangan yang dilakukan tidak boleh melebihi HET untuk tingkat konsumen.
“Terutama dari produsen yang telah melakukan penjualan tadi dan ini membuat harga-harga tidak stabil,” ujarnya menambahkan.
Sejak 20 April lalu, pasar-pasar di DKI sudah dipasok gula secara langsung oleh produsen dan distributor. Hal ini diharapkan juga dilakukan di wilayah lain di seluruh Indonesia dengan jumlah yang ditargetkan yakni 30 ribu ton.
Agus menyampaikan bahwa penurunan gula pada harga sesuai HET akan menjadi perhatian serius pemerintah. Produsen dan distributor yang bermain-main dan bersepkulasi untuk mengambil keuntungan di kala pandemi covid-19 akan ditindak baik administrasi maupun pidana.
“Kemendag beserta Satgas Pangan terus melakukan pengawasan untuk mengawal pendistribusian gula ke pasar. Secara khusus, kami telah membentuk tim pengawas dan pemantau harga dan ketersediaan gula di pasar guna memastikan distribusi gula ke 34 propinsi sesuai dengan HET yang telah ditetapkan,” ucapnya.

