Simpanan Nasabah Turun 37 Persen, BBKP Rugi Rp1,05 Triliun Pada Akhir September 2020

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) pada akhir September tahun 2020 mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,059 triliun atau memburuk dibanding akhir kuartal III 2019, yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp150,25 miliar.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan dengan telaah terbatas periode yang berakhir 30 September 2020 dari emiten bank yang dimuat pada laman Bursa Efek Indonesia, Kamis (3/12/2020).

Jelasnya, dalam laporan keuangan tersebut tertera pendapatan bunga dan syariah pada akhir kuartal III tahun 2020 tercatat sebesar Rp4,18 triliun atau turun 25,92 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp5,65 triliun. 

Tapi beban bunga dan syariah tercatat sebesar Rp3,722 triliun atau turun 13,66 persen dibanding akhir kuartal III 2019, yang tercatat sebesar Rp4,311 triliun.

Sehingga perseroan membukukan pendapatan bunga pada akhir kuartal III 2020 sebesar Rp465,17 miliar, atau turun 65,32 persen dibandingkan dengan akhir kuartal III 2019, yang mencatat laba usaha sebesar Rp1,341 triliun.  

Pada sisi pendapatan operasional tercatat sebesar Rp768,5 miliar atau turun 36,68 persen dibanding akhir September 2019 yang tercatat sebesar Rp1,21 triliun.

Adapun total beban operasional sebesar Rp2,064 triliun atau tumbuh 4,03 persen dibanding akhir September 2019, yang tercatat sebesar Rp1,98 triliun.

Hal itu mendorong perseroan membukukan rugi operasional senilai Rp1,323 triliun, atau memburuk dibanding akhir kuartal III 2019 yang mencatatkan laba operasional sebesar Rp45,25 miliar.

Pada pos simpanan nasabah atau dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp50,89 triliun atau turun 37,02 persen dibandingkan akhir September 2019 yang tercatat sebesar Rp80,81 triliun.

Sedangkan pada pos kredit yang diberikan dan pembiayaan tercatat sebesar Rp60,01 triliun atau turun 8,34 persen dibanding akhir September 2019, yang tercatat sebesar Rp67,83 triliun.

Adapun aset perseroan tercatat sebesar Rp80,32 triliun atau turun 20 persen dibanding akhir September 2019, yang tercatat senilai Rp100,26 triliun.