ANALIS MARKET (09/11/2020) : Dibayangi Aksi Profit Taking, IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (6/11/2020), IHSG ditutup menguat 75,20 poin (+1,43%) ke 5.335,53.

IHSG berhasil melanjutkan penguatan seiring masih tingginya optimisme pelaku pasar di tengah penantian hasil pilpres AS.

Di sisi lain, The Fed memutuskan menahan suku bunga acuan di kisaran 0%-0,25%.

Dari dalam negeri, BI merilis data Cadangan Devisa Indonesia (Oktober 2020) tercatat turun 1,11% menjadi US$133,7 miliar dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$135,2 miliar.

Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG berhasil menguat 4,04% dengan net foreign buysebesar Rp1,20 triliun.

Sementara Wall Street diperdagangan akhir pekan lalu (06/11), ditutup variatif seiring aksi profit taking pelaku pasar pasca penguatan yang signifikan beberapa hari sebelumnya menyambut keunggulan Joe Biden atas Donald Trump dalam pilpres AS.

Disaat yang sama, data pengangguran AS turun menjadi 6,9% (Oktober), bulan sebelumnya sebesar 7,7%.

DJIA (-0,24%), S&P 500 (-0,03%), dan Nasdaq (+0,04%).

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan didorong oleh profit taking pelaku pasar. Pelaku pasar hari ini mencermati rilis data Laporan Survei Konsumen Indonesia (Oktober),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (09/11/2020).