Setelah IPO, Anak Usaha RBMS Akan Fokus Bangun Rumah Murah
Pasardana.id - PT Nusantara Almazia Tbk, anak usaha PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) akan tumbuh menjadi perusahaan properti dengan spesialis pengembangan rumah bersubsidi atau program FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan).
Hal itu disampaikan oleh pemegang saham pengendali PT Nusantara Almazia Tbk, Richard Wiriahradja di gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (5/9/2019).
“Saya ingin Nusantara Almazia focus dalam pengembangan rumah murah bersubdisi,” kata Richard yang saat ini juga menjabat Direktur Utama RBMS.
Ia melanjutkan, anak usaha yang akan segera mencatatkan saham di papan perdagangan bursa itu akan didukung oleh induk usahanya, yakni RMBS dalam pengembangan rumah bersubsidi.
“Saya tegaskan, Nusantara Almazia didukung oleh RBMS selaku pemegang saham utama,” kata dia.
Adapun saat ini, komposisi kepemilikan pada Nusantara Almazia dipegang oleh RBMS sebesar 43% dan dirinya sebesar 56%.
“Nanti setelah IPO, kepemilikan saya dan RBMS akan terdilusi dan masyarakat akan memegang sebesar 21,003%,” kata dia.
Seperti diketahui, PT Nusantara Almazia Tbk, tengah menawarkan sebanyak 461.538.000 lembar saham atau setara 21,003% dari modal ditempatkan dan di setor, melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Direktur Utama PT Nusantara Almazia Tbk, Deddy Indrasetiawan mengatakan, perseroan menawarkan harga IPO dengan kisaran Rp200 – Rp220 per lembar saham. Dengan demikian, calon emiten properti itu akan meraup dana sebesar Rp92,3 miliar hingga Rp101,5 miliar dari aksi korporasi itu.
“Selanjutnya, sebanyak 38,62% dana hasil IPO akan digunakan untuk mengakuisisi 68% saham PT Serena Inti Sejati dan 48,87% akan digunakan sebagai modal kerja perseroan serta entitas anak dalam bentuk pinjaman,” kata Deddy di Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Ia menambahkan, perseroan juga akan melepas sebanyak 605.999.394 lembar waran seri I dengan rasio 1.000 : 1.313 yang akan diterbitkan bersamaan dengan penerbitan saham baru.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT Sinarmas Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek dan PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek.
Lebih lanjut Deddy juga mengungkapkan, dengan mengakuisisi Serena Inti Sejati, maka persediaan lahan perseroan bertambah seluas 60 hektar. Sedangkan sebelumnya perseron sudah menguasai 11 hektar lahan di Tangerang dan 17,7 hektar di Karawang.
“Dengan akuisisi tanah di wilayah tersebut, kami akan mengembangkan perumahan bersubdisi yang peminatnya sangat tinggi,” jelas dia.

