Jualan Pulsa Mulai Sepi, Telefast Lirik Pengembangan SDM Usai IPO
Pasardana.id - PT Telefast Indonesia Tbk berencana akan menggenjot pendapatan dari lini usaha pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), setelah melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Menurut Direktur Utama PT Telefast Indonesia Tbk, Jody Hedrian bahwa rencana itu sejalan dengan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam lima tahun mendatang oleh Presiden RI, Joko Widodo.
“Apalagi bisnis Telco sudah tidak terlalu tumbuh, sedangkan lini usaha pengembangan SDM menjanjikan,” kata dia di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (10/9/2019).
Ia merinci, saat ini, perseroan telah melakukan pendekatan dengan dua hingga tiga perusahaan alih daya untuk di akuisisi. Perusahaan itu bergerak dibidang alih daya bidang keamanan dan layanan nasabah perbankan.
“Kami mengincar perusahaan alih daya yang kekurangan likuiditas dan itu akan menopang pertumbuhan unorganik kami,” kata dia.
Masih menurut Jody, dalam lima tahun kedepan, perseroan berharap dapat menyalurkan sebanyak 10.000 tenaga alih daya. Sedangkan sampai akhir Maret 2019 baru menyalurkan sebanyak 1.000 tenaga ahli daya.
Selain itu, lanjut dia, perseroan juga akan mengembangan portal pencarian kerja dan pelatihan pengembangan SDM.
“Dengan rencana tersebut, dalam lima tahun kedepan pendapatan dari pengembangan SDM akan mencapai 55% dari total pendapatan dan 45% dari telco. Saat ini 95% dari telco,” kata dia.
Untuk diketahui, Telefast menawarkan sebanyak 416.666.500 lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp180, sehingga perseroan akan meraup dana Rp74,999 miliar.
Rencananya, 70% dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja, 25% untuk belanja modal seperti pengembangan software HR-Ku dan Bilik Kerja, dan sisanya sebesar 5% akan diarahkan untuk investasi terkait rekrutmen SDM.

