Harga SUN Diperdagangan Kamis Kemarin Melanjutkan Tren Penurunan Didorong Melemahnya Rupiah

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan hari Kamis, 1 Agustus 2019 kemarin, melanjutkan tren penurunan yang didorong oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika akibat beberapa sentimen dari dalam maupun luar negeri.

Dalam riset yang dirilis Jumat (02/8/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, berlanjutnya penurunan harga Surat Utang Negara (SUN) hingga perdagangan kemarin (01/8), masih didukung oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika.

Penurunan harga Surat Utang Negara ini terjadi karena faktor pernyataan The Fed yang bernada hawkish akan ragunya terhadap keputusan penurunan suku bunga acuan The Fed.

Adapun koreksi harga Surat Utang Negara juga diikuti oleh beberapa negara berkembang lainnya.

Namun demikian, penurunan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin mulai semakin besar, terutama yang didapati pada Surat Utang Negara dengan tenor menengah dan panjang.

Semakin besarnya perubahan harga pada tenor tersebut turut mempengaruhi perubahan tingkat imbal hasilnya. Dengan posisi tersebut, harga Surat Utang Negara yang melanjutkan tren penurunan, didorong oleh aksi jual para pelaku pasar.

Lebih rinci diungkapkan, kenaikan tingkat imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin (01/8), berkisar antara 1 - 20 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 11 bps dimana Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami kenaikan imbal hasil lebih besar dibandingkan dengan yang didapati pada tenor menengah dan panjang.

Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 6 - 20 bps dengan didorong oleh adanya penurunan harga hingga sebesar 50 bps.

Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan imbal hasil berkisar antara 2 bps hingga 13 bps yang didorong oleh koreksi harga antara 14 bps hingga 73 bps.

Adapun untuk imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 20 bps dengan didorong oleh adanya penurunan harga hingga sebesar 210 bps.

Secara keseluruhan, penurunan imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan sebesar 12 bps untuk tenor 5 tahun di level 6,912% dan 10 tahun di level 7,488% ditutup naik sebesar 14 bps.

Adapun naik sebesar 13 bps untuk tenor 15 tahun di level 7,788%. Adapun untuk seri acuan dengan tenor 20 tahun mengalami kenaikan sebesar 9 bps di level 7,939%.

Sementara itu, dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya mengalami kenaikan dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.

Kenaikan imbal hasil terjadi pada keseluruhan seri Surat Utang Negara dengan imbal hasil dari INDO24 mengalami kenaikan sebesar 4,4 bps di level 2,848% setelah mengalami penurunan harga sebesar 20 bps.

Sementara itu, imbal hasil dari INDO29, INDO44, dan INDO49 juga mengalami kenaikan imbal hasil masing-masing sebesar 2,3 bps; 2,8 bps; 2,7 bps yang berada pada level 3,216%; 4,255%; 4,147%.