Sentimen Global Jadi Katalis Pergerakan Harga SUN yang Cenderung Turun Diperdagangan Rabu Kemarin

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Harga Surat Utang Negara (SUN) kembali bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan yang didorong oleh beberapa sentimen global pada perdagangan hari Rabu, tanggal 31 Juli 2019 kemarin.

Dalam riset yang dirilis Kamis (01/8/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, perubahan harga Surat Utang Negara (SUN) yang terjadi pada perdagangan kemarin (31/7), bergerak dengan mengalami penurunan dimana para pelaku pasar masih menantikan hasil dari FOMC Meeting yang akan disampaikan tanggal 1 Agustus 2019.

“Selain itu, pertemuan negoisasi dagang antara Amerika dan China di Shanghai masih belum menemui kejelasan dan dikhawatirkan justru akan tereskalasi,” jelas I Made.

Sementara itu, rilis data dari Manufacturing PMI China sebesar 49,7 dimana angka tersebut dibawah 50 yang menunjukan adanya kontraksi aktifitas manufaktur dari periode sebelumnya.

Adapun dari dalam negeri, para pelaku pasar juga menantikan rilis data inflasi dan data pertumbuhan ekonomi untuk periode Juli 2019.

Dari beberapa sentimen tersebut, para pelaku pasar masih melakukan aksi wait and see terlebih dahulu dalam merespon kondisi pasar kemarin.

Lebih rinci diungkapkan, perubahan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin (31/7), mengalami rata-rata penurunan hingga sebesar 100 bps yang mendorong terjadinya rata-rata kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 5 bps.

Adapun untuk Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami koreksi harga hingga sebesar 24 bps yang menyebabkan terjadinya kenaikan imbal hasil sebesar 3 bps.

Sementara itu, Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) didapati penurunan harga yang berkisar antara 14 bps hingga 64 bps yang berdampak pada naiknya tingkat imbal hasil berkisar antara 2 bps hingga 11 bps.

Adapun untuk Surat Utang Negara dengan tenor panjang (diatas 7 tahun) mengalami koreksi harga dengan rata-rata sebesar 45,5 bps yang mendorong terjadinya kenaikan rata-rata tingkat imbal hasil sebesar 4,7 bps.

Lebih lanjut diungkapkan, naiknya tingkat imbal hasil juga terlihat pada perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika yang terjadi ditengah naiknya imbal hasil US Treasury.

Penurunan imbal hasil tersebut didapati pada keseluruhan seri Surat Utang Negara berdenominasi mata uang Dollar Amerika.

Perubahan harga INDO24 dan INDO29 mengalami penurunan masing-masing sebesar 6,5 bps dan 13,8 bps yang berdampak pada kenaikan imbal hasil masing-masing sebesar 1,4 bps di level 2,804% dan 1,6 bps di level 3,173%.

Adapun untuk seri INDO44 dan INDO 49 didapati koreksi harga masing-masing sebesar 10,6 bps dan 21,4 bps sehingga mengakibatkan naiknya tingkat imbal hasil masing-masing sebesar 0,6 bps di level 4,2260% dan 1,1 bps di level 4,117%.