Laba Bersih Semester I-2019 Naik 146%, BNLI Optimalkan Likuiditas
Pasardana.id - PT Bank Permata Tbk (BNLI) mengumumkan laba bersihnya naik 146% menjadi Rp 711 miliar dari periode yang sama tahun lalu. Peningkatan laba itu merupakan hasil peningkatan manajemen risiko dan tata kelola, peningkatan kualitas aset, dan peluncuran produk dan layanan digital.
Selain itu, laba bersih juga merupakan hasil dari perbaikan kualitas kredit yang berkelanjutan dan pengurangan cadangan kredit dari tahun ke tahun sebesar 57%.
Biaya cadangan kredit pada periode Januari hingga Juni, membaik lebih dari setengahnya menjadi Rp 466 miliar dari Rp1,08 triliun setahun yang lalu, mencerminkan peningkatan kualitas aset Bank.
Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah menerangkan, kinerja Bank Permata telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dan menempatkan pada posisi yang tepat menuju pertumbuhan berkelanjutan.
“Strategi kami untuk meningkatkan kualitas aset, manajemen risiko dan tata kelola telah berkontribusi pada perbaikan rasio NPL kami. Hasil ini akan mendorong kami untuk terus melakukan inovasi yang lebih baik dan transformasi di perbankan digital kami untuk menghadirkan ‘customer experience’ yang lebih mendalam,” ujar Ridha di Jakarta, Senin (29/7/2019).
Secara rinci, Ridha memaparkan, rasio Non Performing Loan (NPL) gross dan NPL net posisi Juni 2019 membaik secara signifikan masing-masing menjadi 3,6% dan 1,3% dari 4,3% dan 1,5% pada Juni 2018. Di bulan Desember 2018, rasio NPL gross dan NPL net berada pada masing-masing 4,4% dan 1,7%.
Semua angka ini masih berada dibawah ketentuan regulator. NPL coverage ratio juga terjaga dengan baik di level 157%, mengalami sedikit penurunan dari 176%, sejalan dengan peningkatan kredit yang signifikan dalam enam bulan pertama tahun ini.
Sejalan dengan fokus pengelolaan kualitas aset, pertumbuhan kredit meningkat 3,7% YoY dari Rp 103,2 triliun menjadi Rp 106,9 triliun per Juni 2019.
Peluncuran produk dan layanan inovatif dari perbankan digital hingga solusi keuangan yang lebih sederhana dan lebih efisien, berkontribusi pada peningkatan tingkat penerimaan pinjaman.
Sementara itu, Loan to Deposit Ratio (LDR) dipertahankan pada level optimal 93% per Juni 2019. Setahun yang lalu, LDR berada di level 86% dan Desember 2018 di level 90%.
Peningkatan ini dicapai melalui upaya Bank untuk menjaga keseimbangan dalam penyaluran pinjaman yang maksimal dengan tetap mengelola kesehatan likuiditas secara optimal.
Net Interest Margin (NIM) tercatat sebesar 4,2%, meningkat sebesar 20 basis poin dibandingkan dengan 4% di posisi Juni 2018 dan 4% di posisi Desember 2018. Pendapatan bunga bersih naik dari 2,0% YoY menjadi Rp 2,8 triliun pada Juni 2019.
Keseluruhan biaya operasional Bank relatif stabil sebagai hasil dari peningkatan volume bisnis dan pengelolaan manajemen biaya yang efisien.
Rasio BOPO di Juni 2019 mengalami perbaikan secara signifikan dari 98% di bulan Juni 2018 menjadi 88%, sebagai hasil dari penurunan biaya pencadangan kerugian kredit dan efisiensi biaya operasional ditengah tekanan inflasi.
Posisi permodalan Bank yang kuat tercermin dalam rasio Common Equity Tier 1 (CET-1) danCapital Adequacy Ratio (CAR) masing-masing sebesar 18,4% dan 19,8%.
Rasio ini, lebih tinggi dari persyaratan modal minimum, meningkat dibandingkan dengan posisi yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu sebesar 17,2% dan 19,6%.
Rasio CASA Bank meningkat menjadi 52% dalam enam bulan pertama dari 48% pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa struktur sumber pendanaan sudah menjadi lebih baik untuk memaksimalkan profitabilitas Bank dengan menjaga likuiditas secara optimal.
Ridha menambahkan, secara keseluruhan, Bank Permata menunjukkan kinerja yang kuat pada semester pertama tahun 2019 sejalan dengan fokus untuk membangun fundamentalnya agar lebih mendukung pertumbuhan bisnis Bank.
“Melihat secara jangka menengah dan panjang, Bank Permata akan menyusun struktur sumber pendanaan yang lebih baik untuk memaksimalkan profitabilitas Bank dengan menjaga likuiditas secara optimal. Aspirasi kami adalah untuk terus menciptakan nilai bermakna bagi pemegang saham, pelanggan, dan karyawan kami,” tambah dia.

