Imbal Hasil SUN Diperdagangan Jumat Lalu Cenderung Turun Ditengah Menguatnya Rupiah
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan hari Jumat, 12 Juli 2019 lalu, bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan di tengah menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika sebagai respon atas pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika.
Dalam riset yang dirilis Senin (15/7/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, perubahan imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan kemarin disebabkan respon atas pidato dari Gubernur Bank Sentral Amerika yang menyatakan bahwa perekonomian Amerika Serikat terbebani akibat adanya tensi perdagangan serta perlambatan ekonomi global.
“Kami menilai bahwa pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa The Fed akan melakukan persiapan untuk memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat sehingga pada perdagangan kemarin, pelaku pasar mengambil posisi ke aset yang lebih beresiko dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia,” jelas I Made.
Ditambahkan, hal tersebut turut mempengaruhi terbatasnya perubahan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan, dimana pada perdagangan di akhir pekan kemarin perubahan imbal hasilnya hingga sebesar 10 bps masing - masing di level 6,564% untuk tenor 5 tahun, di level 7,178% untuk tenor 10 tahun, di level 7,524% untuk tenor 15 tahun dan di level 7,716% untuk tenor 20 tahun.
Lebih rinci diungkapkan, perubahan imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin berkisar antara 1 - 18 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 6 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor pendek, 1 - 4 tahun.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak dengan mengalami perubahan hingga sebesar 18 bps di tengah perubahan harga yang hanya berkisar antara 1 - 60 bps.
Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) terlihat mengalami penurunan berkisar antara 4 - 11 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 66 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang juga cenderung bergerak bervariasi dengan adanya perubahan hingga sebesar 14 bps didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 114 bps.
Sementara itu, dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, imbal hasil dari INDO24 mengalami kenaikan sebesar 2 bps di level 2,919% dan INDO29 mengalami kenaikan sebesar 2 bps di level 3,286% setelah mengalami koreksi harga masing - masing sebesar 8 bps dan 18 bps. Adapun imbal hasil dari INDO44 dan INDO49 keduanya mengalami penurunan sebesar 3 bps masing-masing di level 4,290% dan 4,168% setelah mengalami penurunan harga berkisar antara 55 - 60 bps.

