ANALIS MARKET (15/7/2019) : Pasar Obligasi Berpotensi Menguat Terbatas
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi diperdagangan akhir pekan kemarin (12/7), masih mengalami kenaikkan, meskipun secara perlahan namun pasti, harga terus merangkak naik.
Dengan rentang kenaikkan 35 – 55 bps, dan ditopang oleh sentiment yang tak henti hentinya memberikan harapan, membuat pasar obligasi bertahan, meskipun menjadi rawan terkoreksi.
“Para pelaku pasar dan investor diharapkan berhati hati, jangan sampai terpleset ditengah tengah hingar bingarnya arus sentiment yang hadir dipasar,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Senin (15/7/2019).
Lebih lanjut riset menyebutkan, diperdagangan Senin (15/7) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas. Sentimen akan datang kali ini tidak dari luar negeri, melainkan dari dalam negeri melalui “JokoWOW”.
Pada pidato yang berlangsung di hari Minggu (14/7) kemarin, Pak Jokowi, Presiden Republik Indonesia menyampaikan mengenai visi yang akan beliau usung selama 5 tahun kedepan.
Pernyataan tajam juga disampaikan beberapa kali oleh Jokowi untuk membangun Indonesia yang lebih baik, tanpa beban dia akan mengadakan perubahan secara mendasar.
- Pembangunan Infrastruktur; Pak Jokowi akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur besar seperti jalan tol, kreta api, pelabuhan, dan bandara dengan Kawasan produksi rakyat.
- Pembangunan Sumber Daya Manusia; Setelah 5 tahun sebelumnya Jokowi membangun infrastruktur yang jadi focus utamanya, 5 tahun berikutnya Sumber Daya Manusia akan menjadi focus selanjutnya. Pak Jokowi akan memberikan prioritas pembangunan Sumber Daya Manusia karena dianggap akan menjadi kunci Indonesia di masa depan.
- Mengundang Investasi; Pak Jokowi akan mengundang investasi seluas luasnya dalam rangka membuka lapangan pekerjaan. Dia mengatakan jangan ada yang alergi terhadap investasi. Oleh sebab itu Pak Jokowi akan memangkas perizinan yang lambat, berbelit belit apalagi ada pungutan liar. Hati hati kata Pak Jokowi, beliau sendiri yang akan memastikan dengan turun kelapangan, control, dan saya tindak apabila diperlukan.
- Tidak lupa Pak Jokowi juga akan mereformasi birokrasi yang selama ini masih dianggap menjadi kendala. Reformasi Struktural! Lembaga akan semakin sederhana, semakin simple, dan akan semakin lincah. Kalau masih belum berubah pola pikir tersebut, akan saya pastikan untuk memangkas peraturan tersebut. Fokus utamanya adalah membangun Indonesia yang Adaptif, Produktif, dan Inovatif sehingga membuat Indonesia yang Kompetitif. Yang terakhir tidak lupa Pak Jokowi menyampaikan bahwa
- Menjamin APBN yang focus dan tepat sasaran; APBN tersebut akan dipastikan memiliki manfaat ekonomi, rakyat, dan meningkatkan kesejahteraan untuk masyarakat. Pak Jokowi akan memastikan untuk melakukan yang terbaik untuk Indonesia, karena ini akan menjadi fase kepemimpinan terakhir Pak Jokowi, sehingga Pak Jokowi sendiri akan melangkah tanpa beban, diiringi dengan koalisi yang kuat, hal ini akan menjadi bekal penting dalam sebuah perubahan besar.
“Sejauh ini, kami melihat Jokowi Effect yang di berikan olehnya tatkala dinyatakan pemenang pada tanggal 21 Mei lalu, membuat IHSG kurang lebih naik sekitar 8%, seiring dengan menguatnya Rupiah sekitar 3% terhadap Dollar,” ungkap analis Pilarmas.
Terkait dengan pembangunan infrastruktur, Pak Jokowi akan membangun dengan kecepatan tinggi sambil berinvestasi lebih baik di bidang kesehatan dan Pendidikan dengan mempertahankan disiplin fiscal dan menjaga inflasi tetap terkendali.
Dalam kesempatan terpisah, Pak Jokowi mengatakan akan ada perombakan dalam kabinetnya, akan banyak anak muda yang mengisi posisi di kabinet.
Pidato kemarin, mungkin akan memberikan Jokowi Effect untuk kesekian kalinya, sedikit banyak ada aura optimisme disana, hal ini tentu menjadi sangat baik apalagi hal ini didukung oleh pertemuan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo pada hari Sabtu lalu.
Hal ini sekaligus meredakan tensi, menuang optimisme menuju Indonesia yang lebih baik dalam 5 tahun kedepan.
Perhatian akan tertuju kepada data Export, Import, dan Trade balance yang akan keluar hari ini.
Apabila data tersebut keluar sesuai harapan yaitu surplus, mungkin akan menambah vitamin penguatan hari ini.
Penantian berikutnya ada pada tanggal 18 July, ketika RDGI bertemu untuk membahas perkembangan tentang pemangkasan tingkat suku bunga Bank Indonesia.
Yang tidak kalah pentingnya adalah penantian data ekonomi dari China, khususnya yang akan keluar hari ini pada pukul 9 pagi.
Data ekonomi China hari ini mungkin akan menjadi penghalang untuk pasar modal dalam Negeri untuk menguat.
“Kami merekomendasikan beli hari ini dengan volume terbatas,” jelas analis Pilarmas.

