ANALIS MARKET (24/6/2019) : Pasar Obligasi Berpotensi Melemah Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi menunjukkan tanda-tanda pelemahan diperdagangan Jumat (21/6) kemarin dari semua seri obligasi.

Tentu hal ini menunjukkan bahwa potensi penurunan harga obligasi akan semakin besar minggu ini setelah sebelumnya mengalami kenaikkan yang cukup signifikan. Tentu hal ini akan menjadi perhatian pasar yang lebih penting, mengingat harga obligasi sudah cukup melambung sangat tinggi.

Lebih lanjut analis Pilarmas menilai, diperdagangan awal pekan ini, Senin (24/6), pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas. Keterbatasan ini datang dari sentiment global maupun lokal, mari seperti biasa kita mulai dari global terlebih dahulu.

Sementara itu, pelaku pasar bakal mencermati beberapa sentiment, dimulai dari perseteruan Amerika dan Iran yang masih belum dapat terselesaikan, justru semakin panas akibat adanya penembakan pesawat Drone miliki Amerika oleh Iran.

Amerika berkesempatan untuk membalas serangan tersebut, namun dihentikan oleh Trump karena akan membuat korban sebanyak 150 orang dari pihak Iran.

Namun dari sisi Iran, Menteri Luar Negerinya Javad Zarif, pada hari sabtu mengatakan melalui twitter, bahwa Drone yang ditembak jatuh tersebut berada di perairan teritorialnya, bukan di perairan Internasional seperti yang dikatakan oleh Amerika sebelumnya.

Oleh sebab kejadian tersebut, Amerika akan memberikan sanksi lebih banyak lagi terhadap Iran pada hari Senin nanti.

Namun disatu sisi, Trump juga masih bersedia untuk bernegosiasi dengan para Pemimpin Iran dengan atau tanpa prasyarat.

Trump akan berusaha untuk menggalang koalisasi pada saat mengunjungi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk mendorong kembali usaha melawan Iran. Ditengah panasnya hubungan Amerika dan Iran, tampaknya Trump kembali mengirimkan Surat Cinta secara pribadi kepada Kim Jong Un.

Surat itu memiliki isi yang luar biasa, dan Kim bersama dengan kabinetnya telah membaca surat tersebut dengan perasaan puas.

Sedikit banyak, China juga memainkan peran yang sangat baik dari kunjungan beberapa waktu yang lalu ke Korea Utara untuk dapat membujuk Korea Utara untuk melakukan denuklirisasi.

Pekan ini merupakan pekan yang cukup sibuk tampaknya bagi para pelaku pasar dan investor.

Selain tentunya perseteruan Amerika dan Iran, Presiden Fed minneapolis mengatakan bahwa ia menyuarakan pemotongan 50 bps tingkat suku bunga The Fed pada pertemuan FOMC meeting kemarin.

Hal ini semakin mendorong spekulasi pemotongan The Fed terus bertambah banyak.

Selain itu, pada hari Selasa esok hari akan menjadi moment penting karena Powell akan berpidato.

Statement dalam pidato tersebut akan menjadi tolok tukur bagi pergerakan tingkat suku bunga The Fed berikutnya. Pertemuan antara Amerika dan China pekan ini pada KTT G20 juga akan menjadi pertemuan yang akan dinantikan, hal ini penting mengingat akan menjadi seperti apa kedepannya nanti bagi perekonomian global.

Selain itu, dari lokal tidak kalah pentingnya adalah keluarnya data ekonomi Export dan Import serta Trade Balance dari Indonesia hari ini.

Secara estimasi kami masih melihat Trade Balance masih akan deficit, meskipun akan menjadi lebih baik daripada bulan lalu.

Selain itu, hasil MK juga akan turut menjadi perhatian pasar, diharapkan hasil dari MK ini semua orang dapat menerimanya dengan baik agar tidak menggangu stabilitas politik.

“Kami merekomendasikan wait and see dengan potensi jual hari ini,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Senin (24/6/2019).