Harga SUN Diperdagangan Senin Kemarin Alami Kenaikan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Berlanjutnya tren kenaikan harga Surat Berharga Negara (SBN) pada perdagangan kemarin (17/6), diakibatkan dari optimisnya para pelaku pasar terhadap ekspektasi penurunan suku bunga acuan global.

Dalam riset harian yang dirilis Selasa (18/6/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, pada perdagangan awal pekan kemarin, Senin (17/6), harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami kenaikan yang terbatas melanjutkan tren positif dari perdagangan sebelumnya.

Kenaikan harga Surat Berharga Negara tersebut dipengaruhi oleh optimisnya para pelaku pasar terhadap ekspektasi penurunan suku bunga acuan global.

Sementara itu, persepsi risiko Indonesia yang dilihat dari angka CDS (Credit Default Swap) juga mengalami penurunan seiring dengan pergerakan di beberapa negara berkembang lainnya.

Kondisi ini membuat para pelaku pasar memungkinkan adanya aksi mencari aset yang lebih berkualitas (flight to quality) pada negara-negara berkembang yang menawarkan tingkat imbal hasil lebih baik.

Naiknya harga Surat Utang Negara juga diiringi dengan apresiasi surat utang negara berkembang yang lain.

Adapun para pelaku pasar juga menantikan diselenggarakannya lelang Surat Utang Negara pada hari ini dimana pemerintah berencana untuk mengadakan lelang penjualan Surat Utang Negara dengan target penerbitan senilai Rp15 triliun dari tujuh seri Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor.

Lebih rinci diungkapkan, perubahan tingkat imbal hasil Surat Utang Negara mengalami penurunan yang berkisar antara 4 - 34 bps dengan rata - rata penurunan sebesar 3,6 bps dimana penurunan imbal hasil cukup besar terjadi pada tenor panjang (diatas 7 tahun) sebesar 35 bps setelah mengalami kenaikan harga hingga 350 bps.

Selanjutnya didapati pada tenor menengah (5-7 tahun) yang mengalami rata-rata penurunan imbal hasil sebesar 1,5 bps dengan didorong terjadinya kenaikan harga sebesar 7,5 bps.

Sedangkan, untuk tenor pendek (1-4 tahun) mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 1,7 bps hingga 2,4 bps setelah mengalami penurunan harga mencapai 3,7 bps.

Secara keseluruhan, pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung mengalami kenaikan yang terbatas pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun sebesar 0,6 bps, tenor 10 tahun sebesar 0,3 bps, tenor 15 tahun sebesar 0,2 bps.

Adapun imbal hasil seri acuan dengan tenor 20 tahun imbal hasilnya mengalami perubahan sebesar 0,2 bps di level 8,131%.

Sementara itu, kenaikan tingkat imbal hasil terlihat pada perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, dimana pada perdagangan kemarin sebagian besar seri mengalami kenaikan imbal hasil seiring dengan kenaikan imbal hasil yang terjadi pada surat utang regional.

Imbal hasil dari INDO24 ditutup dengan mengalami kenaikan sebesar 0,4 bps di level 3,134% setelah mengalami penurunan harga sebesar 2 bps.

Adapun imbal hasil dari INDO29 mengalami kenaikan sebesar 3 bps di level 3,520% setelah mengalami koreksi harga sebesar 24,2 bps dan imbal hasil dari INDO44 yang mengalami kenaikan sebesar 1,7 bps di level 4,438% setelah mengalami penurunan harga sebesar 32 bps.