Wall Street “Mixed”, Bursa Eropa Menguat

Pasardana.id - Wall Street berakhir mixed pada Rabu (8/5/2019) dengan indeks S&P 500 di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, turun untuk sesi ketiga beruntun.
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average bergerak naik 2,24 poin menjadi 25.967,33. Indeks S&P 500 turun 4,63 poin, atau sekitar 0,16 persen, menjadi 2.879,42. Indeks komposit Nasdaq melemah 20,44 poin, atau sekitar 0,26 persen, menjadi 7.943,32.
Saham perusahaan semikonduktor Intel anjlok 2,5 persen setelah merilis outlook yang mengecewakan. Anjloknya saham Intel memicu berakhirnya indeks S&P 500 dan komposit Nasdaq di teritori negatif.
Ketiga indeks utama Bursa New York sebetulnya berada di teritori positif di sebagian besar sesi perdagangan Rabu setelah Tiongkok dikabarkan berkeinginan untuk mencapai kesepakatan dagang dengan AS. Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He akan berkunjung ke Washington pada Kamis (9/5/2019) dan Jumat (10/5/2019).
Pemerintah AS pada Jumat akan meningkatkan tarif menjadi 25 persen terhadap produk impor senilai US$200 miliar dari Tiongkok. Kementerian Perdagangan Tiongkok menyebutkan akan melakukan aksi balasan ketika pemerintah AS menaikkan tarif.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik seiring belum membaiknya kondisi pasar modal. Harga emas untuk pengiriman Juni 2019 naik 0,4 persen menjadi US$1.290,30 per ons. Indeks dolar AS tidak mengalami perubahan dari angka 97,652.
Bursa saham Eropa menguat pada Rabu, dengan indeks STOXX 600 Eropa naik 0,2 persen, dipicu harapan membaiknya hubungan AS-Tiongkok.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, naik 10,53 poin, atau sekitar 0,15 persen, menjadi 7.271. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, meningkat 87,19 poin, atau sekitar 0,72 persen, menjadi 12.179,93.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, berakhir datar dengan penurunan hanya 8,10 poin menjadi 9.227. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, menguat 21,85 poin, atau sekitar 0,40 persen, menjadi 5.417,59.
Nilai tukar pound sterling melemah 0,6 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,2972 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,6 persen menjadi 1,1595 euro per pound.