Harga SUN Diperdagangan Selasa Kemarin Bergerak Bervariasi Cenderung Turun Didorong Sentimen Negatif dari Eksternal
Pasardana.id - Harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan kemarin (28/5), bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan ditengah adanya beberapa sentimen negatif dari eksternal.
Dalam riset yang dirilis Rabu (29/5/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, Perubahan harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan kemarin (28/5), bergerak beragam dengan kecenderungan mengalami penurunan ditengah adanya beberapa sentimen yang berasal dari eksternal.
“Penurunan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak dunia yang naik sebesar 0,87% untuk jenis minyak light sweet. Adapun Indonesia merupakan negara net importir minyak dimana ketika harga minyak naik maka biaya impor untuk komoditas minyak juga semakin tinggi dan berdampak pada kebutuhan akan mata uang asing juga meningkat sehingga mengakibatkan Rupiah semakin tertekan,” ungkap I Made.
Sementara itu, dari hasil lelang kemarin, pemerintah hanya berhasil meraup dana sebesar Rp5,16 triliun dalam lelang Surat Berharga Syariah Negara dari total penawaran yang masuk sebesar Rp13,48 triliun. Angka tersebut masih dibawah target indikatif penerbitan Surat Berharga Syariah Negara yang sebesar Rp6,00 triliun.
Lebih lanjut riset juga mengungkapkan, pada perdagangan kemarin (28/5), harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami penurunan pada sebagian besar serinya hingga sebesar 100 bps yang mengakibatkan kenaikan imbal hasil hingga sebesar 9,5 bps.
Adapun untuk Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) didapati penurunan harga sebesar hingga sebesar 13 bps yang mendorong naiknya tingkat imbal hasil hingga sebesar 5 bps.
Sementara itu, untuk tenor menengah (5-7 tahun) menngalami rata-rata kenaikan harga sebesar 14 bps yang mengakibatkan penurunan imbal hasil mencapai 12 bps.
Adapun untuk tenor panjang (diatas 7 tahun) terpantau mengalami rata-rata penurunan harga sebesar 15 bps yang berdampak pada naiknya imbal hasil mencapai 9,5 bps.
Sehingga secara keseluruhan, koreksi harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil pada Surat Utang Negara seri acuan.
Adapun untuk tenor 5 tahun dan 10 tahun mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 4,8 bps. Sementara itu, untuk tenor 15 tahun dan 20 tahun mengalami kenaikan imbal hasil masing-masing sebesar 6,2 bps dan 4,5 bps.

