ANALIS MARKET (29/5/2019) : Rupiah Berpotensi Menguat Menuju Kisaran Rp.14.350 - Rp.14.370 per USD
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, ada kecenderungan indeks di bursa Asia akan terkoreksi hari ini, Rabu (29/5/2019), walaupun indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi terbawa sentimen negatif dari turunnya indeks di bursa global semalam ditambah harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.
Adapun mata uang kuat Asia, Yen dan Sin dolar dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini.
“Kondisi ini bisa menjadi sentimen penguatan rupiah di tengah aktivitas pasar rupiah yang mulai turun karena cuti bersama yang cukup panjang, menuju kisaran Rp.14.350 - Rp.14.370 per USD (kurs tengah Bloomberg),” jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Rabu (29/5/2019).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti perihal Pemerintah ajukan asumsi-asumsi RAPBN 2020. Diantara asumsi yang disampaikan, tampaknya asumsi pertumbuhan ekonomi merupakan tantangan yang cukup berat.
Di sepanjang periode Presiden Joko Widodo ke-1 antara 2014-2019, ekonomi tumbuh di kisaran 4,8% - 5,15%. Pemerintah asumsikan pertumbuhan ekonomi 2020 antara 5,3% - 5,6%, yang pencapaiannya tampaknya masih sangat berat dengan potensi melambatnya pertumbuhan ekonomi global.
Sementara dari eksternal, notulensi The Fed untuk FOMC 30 April - 1 Mei lalu diumumkan kemarin (28/5) mencatat The Fed akan pertahankan kebijakan ‘patient approach’ dengan suku bunga di 2,25%-2,5% untuk sementara waktu kendati ada kenaikan pertumbuhan ekonomi global dan naiknya inflasi.
Artinya, kemungkinan kecil The Fed naikkan suku bunganya. Bahkan ada kemungkinan The Fed justru turunkan suku bunganya pada pertemuan Desember 2019 ini.

