Imbal Hasil SUN Diperdagangan Selasa Kemarin Alami Kenaikan Seiring Pelemahan Rupiah
Pasardana.id – Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan hari Selasa, 30 April 2019 lalu, kembali ditutup mengalami kenaikan di tengah pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika serta jelang dirilisnya beberapa data ekonomi domestik dan eksternal pada akhir pekan ini.
Dalam riset yang dirilis Kamis (02/5/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, koreksi harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan kemarin (30/4), turut dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar rupiah yang cukup besar serta hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang tidak cukup baik dengan penawaran yang masuk hanya sebesar Rp13,26 triliun.
Dari target indikatif pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang diselenggarakan pada hari Selasa, tanggal 30 April 2019 sebesar Rp6,00 triliun, pemerintah hanya berhasil meraup dana sebesar Rp5,07 triliun.
Adapun pelaku pasar tidak begitu konfiden dalam melakukan pembelian pada perdagangan kemarin dikarenakan pelaku pasar masih cenderung menunggu rilis data perekonomian domestik dan beberapa data eksternal pada akhir pekan ini.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika yang terjadi pada perdagangan kemarin menembus level psikologis di level 14259 yang terkoreksi beruntun sejak 7 hari terakhir.
Disamping itu, Foreign Direct Investmnent (FDI) pada 1Q19 juga turun sebesar Rp107,9 triliun.
Lebih rinci diungkapkan, perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 13 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar didapati pada Surat Utang Negara dengan tenor diatas 7 tahun.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (diatas 7 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 12 bps didorong oleh adanya rata-rata koreksi harga sebesar 23 bps.
Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 2 - 8 bps dengan didorong olah adanya koreksi harga berkisar antara 10 - 48 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1 - 4 tahun) juga ditutup dengan kenaikan berkisar antara 3 - 10 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 30 bps.
Sehingga secara keseluruhan, kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin.
Imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan pada perdagangan kemarin ditutup mengalami kenaikan dengan rata-rata perubahan imbal hasil sebesar 4 bps masing - masing di level 7,269% untuk tenor 5 tahun, di level 7,801% untuk tenor 10 tahun, dilevel 8,243% untuk tenor 15 tahun, serta untuk tenor 20 tahun di level 8,344%.
Sementara itu, dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, tingkat imbal hasilnya ditutup dengan mengalami pergerakan yang bervariasi pada keseluruhan seri yang terjadi ditengah penurunan tingkat imbal hasil dari US Treasury.
Imbal hasil dari INDO24 dan INDO29 mengalami penurunan sebesar 1-2 bps masing - masing di level 3,362% dan 3,850% setelah mengalami kenaikan harga yang berkisar antara 0,5 - 1,5 bps.
Sedangkan INDO44 dan INDO49 mengalami kenaikan imbal hasil sekitar 1 bps dimana masing-masing berada di level 4,699% dan 4,614% setelah berdampak terhadap koreksi harga sebesar 12 bps dan 17 bps.

