ANALIS MARKET (02/5/2019) : Pasar Obligasi Melanjutkan Pelemahan Namun Berpotensi Rebound

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi ternyata kembali loyo lagi untuk kesekian kalinya ditengah harapan adanya rebound.

Pada akhirnya titik support kembali ditembus, sehingga pasar obligasi memiliki support baru, namun meskipun demikian, pasar obligasi masih belum mencatatkan pelemahan terlalu dalam, karena imbal hasilnya masih dalam rentang toleransi.

Menyikapi kondisi tersebut diatas, analis Pilarmas menilai, diperdagangan Kamis (02/5/2019) pagi ini pasar obligasi akan dibuka untuk melanjutkan pelemahan dengan potensi rebound sewaktu-waktu. Hal ini dikarenakan ruang pelemahan obligasi yang sebetulnya sudah habis, sehingga hanya tinggal menunggu kenaikkan. Oleh sebab itu, hati hati, jangan sampai kecele pada perdagangan hari ini.

Adapun sentimen yang akan mendominasi hari ini adalah FOMC meeting yang usai semalam. Powell sudah menekankan sedari awal pidato tampaknya, bahwa meskipun The Fed mendapatkan tekanan untuk pemotongan tingkat suku bunga dari pasar dan Trump, namun The Fed meyakini bahwa inflasi akan pulih dan ekonomi akan cukup kuat sekalipun tanpa bantuan dari Bank Sentral.

Ekonomi tetap sehat, dan komite saat ini percaya bahwa kebijakan saat ini merupakan hal yang tepat.

Ditengah besarnya gaung dari pelaku pasar dan Trump yang mendorong The Fed menurunkan tingkat suku bunga, namun tampaknya The Fed tidak bergeming. Menurut kami pesannya yang ingin disampaikan sudah sangat jelas bahwa ekonomi Amerika masih bertumbuh, dan Inflasi yang rendah ini hanyalah sementara.

Ditambahkan oleh Powell, kami sama sekali tidak melihat bukti adanya ekonomi sedang mengalami siklus overheating. Hal ini yang membuat The Fed menjaga tingkat suku bunganya untuk tidak berubah.

Powel juga mengatakan bahwa inflasi yang berada di bawah 2% akan menjadi perhatian komite dan merupakan indicator yang diperhatikan ketika membuat kebijakan.

Ditengah berlarut-larutnya negosasi dagang antara Amerika dan China, White House meningkatkan tekanan kemarin, bahwa mereka ingin mencapai kesepakatan dalam 2 minggu ke depan.

Ini berarti tampaknya Amerika akan siap untuk meninggalkan negosiasi. Mick Mulvaney menyampaikan, negosiasi ini tidak akan berlangsung selamanya. Pada titik tertentu, kami siap untuk berjalan pergi, hal ini dikarenakan proses tersebut tidak berjalan kemana mana.

Hal ini menunjukkan meskipun Amerikan dan China kian dekat atau seperti judul episode kami beberapa waktu lalu “Getting Closer”, namun bukan berarti hal ini memberikan kepastian bahwa kesepakatan itu akan terjadi.

Apapun bisa terjadi di pasar, sehingga kehati hatian merupakan modal yang penting saat ini.

Namun berita terakhir dari pertemuan Amerika dan China yang berlangsung di China, Steven mengatakan bahwa pertemuan dengan Liu He sangat produktif, focus selanjutnya adalah memanti pembicaraan di Washington minggu depan.

Hal ini masih membuat spekulasi berjalan di antara ketidakpastian, karena disatu sisi kesepakatan harus terjadi, namun disisi yang lain, apabila memang tidak terjadi kesepakatan.

Hal ini juga merupakan sesuatu yang baik dibandingkan para pelaku pasar dan investor hanya menonton drama PHP yang tidak berkunjung berakhir layaknya Sinetron Tersanjung.

“Kami merekomendasikan jual hari ini dengan potensi rebound, harap para pelaku pasar dan investor hati-hati,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (02/5/2019).