ANALIS MARKET (02/5/2019) : IHSG Diproyeksi Bergerak Menguat Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian OSO Securities menyebutkan, pada perdagangan Selasa (30/04), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0.46% ke level 6,455.35.

Adapun secara teknikal, IHSG ditutup bullish candle. Adapun indikator Stochastic bullish dan MACD histogram bergerak ke arah positif dengan volume turun. 

Tujuh dari sepuluh indeks sektoral berakhir dalam teritori positif, dimana sektor Barang Konsumsi dan Manufaktur memimpin penguatan masing-masing sebesar 1.50% dan 1.20%.

Adapun saham yang menjadi penggerak indeks diantaranya: BBCA, ICBP, AMRT, INDF, dan UNVR. 

Sementara itu, pelaku pasar asing membukukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 230 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah tedepresiasi sebesar 0.41% ke level 14.257. 

Disisi lain, pada perdagangan Rabu (01/05) bursa saham Wall Street kompak ditutup dalam zona merah, dimana Dow Jones turun 0.62%, S&P 500 melemah 0.75% dari Nasdaq Composite negatif 0.57%.

Pelemahan tersebut terjadi setelah The Fed memberikan sinyal bahwa penurunan suku bunga belum terjadi di tahun ini.

Adapun hal ini seiring pernyataan gubernur The Fed Jerome Powell bahwa rendahnya inflasi berpotensi hanya sementara. Adapun semalam diumumkan suku bunga acuanya pada Mei 2019 tetap di level 2.5%. 

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis OSO Securities menilai, sentimen negatif yang berpotensi menjadi pembatas pergerakan IHSG yakni rilisnya pernyataan gubernur The Fed Jerome Powell yang mengklaim belum ada penurunan suku bunga di tahun ini. 

“Kami perkirakan IHSG bergerak menguat terbatas seiring potensi adanya aksi ambil untung pelaku pasar mengingat IHSG sudah menguat tiga perdagangan beruntun, IHSG berpotensi bergerak pada kisaran 6,428 - 6,516,” jelas analis OSO Securities dalam riset yang dirilis Kamis (02/5/2019).