ANALIS MARKET (10/5/2019) : Pasar Obligasi Diperkirakan Masih Akan Mengalami Pelemahan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi masih tidak berdaya ditengah ketidakpastian pertemuan antara Amerika dan China yang masih berlangsung.

Ditengah ketidakpastian tersebut, Indonesia menjadi bagian dari banyak Negara yang masih mengalami kenaikkan imbal hasil, meskipun memang ada beberapa Negara yang mengalami penurunan imbal hasil, namun itu pun tidak banyak. Karena sejauh ini, hubungan dagang antara Indonesia dan China memiliki tingkat intensitas yang cukup tinggi. Sehingga tentu pertemuan antara kedua Negara tersebut akan mempengaruhi stabilitas ekonomi dan Capital inflow Indonesia.

Lebih lanjut, analis Pilarmas menilai, diperdagangan Jumat (10/5/2019) pagi ini, pasar obligasi diperkirakan masih akan mengalami pelemahan namun sudah mulai terbatas, karena hari ini adalah hari terakhir, sebelum pengumuman tersebut disampaikan pada Sabtu dini hari waktu Indonesia. Tentu kita semua berharap masa masa ini cepatlah berlalu.

Seperti biasa, pagi ini tidak akan hangat kalau tidak mendengar berita dari Amerika dan China.

Trump menyampaikan kemarin bahwa Trump mendapatkan Surat yang indah dari Presiden Xi, dan ada kemungkinan bahwa kedua pemimpin besar tersebut akan berbicara melalui telepon ketika delegasi China mengadakan perundingan dengan Amerika.

Trump juga mengatakan bahwa masih ada kemungkinan bahwa Amerika dan China akan mendapatkan kesepakatan minggu ini, namun Trump juga tidak mengetahui apa yang akan terjadi.

Dalam Surat Cinta tersebut, Xi mengatakan optimis mengenai kerja sama antara Amerika dan China.

Dalam pertemuan tersebut, suasana dikedua belah pihak tersebut mulai mengeras ketika Robert memanggil anggota kongres untuk memperingatkan bahwa kesepakatan minggu ini tidak mungkin.

Ditengah pernyataan yang keras dari Trump mengenai China melanggar kesepakatan, telah dibantah oleh China. China menyampaikan bahwa untuk mendapatkan kesepakatan memang dibutuhkan waktu.

Gao Feng, Juru Bicara Departemen Perdagangan menyampaikan bahwa China memiliki kredbilitas dan menghormati kata katanya dan itu tidak akan pernah berubah.

Kementrian Perdagangan China juga akan segera mengumumkan untuk mempublikasikan rincian tarif pembalasan yang baru.

Kalau kita melihat deficit perdagangan antara Amerika dan China, memang dalam beberapa bulan terakhir telah menurun ke level yang cukup rendah dalam kurun waktu 3 tahun. Namun beberapa Ekonom di Amerika tidak setuju dengan Trump karena konsumen dan Perusahaan Amerika menanggung biaya tarif melalui harga yang lebih tinggi.

“Kami melihat bahwa ada potensi terjadinya kesepakatan minggu ini, namun demikian potensi itu sangat kecil. Pertanyaan kami selanjutnya adalah, apabila pekan ini tidak ada kesepakatan, Jumat malam Amerika mengenakan Tarif kepada China, dan China juga membalas tarif tersebut, Apakah ada kesepakatan selanjutnya diantara Amerika dan China? Kami merekomendasikan jual hari ini dengan tetap mulai membeli dalam jumlah kecil, karena yieldnya sudah sangat menarik,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Jumat (10/5/2019).