ANALIS MARKET (11/3/2019) : IHSG Diproyeksi Akan Bergerak Sideways Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, senada dengan bursa regional, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun pada Jumat (08/3) lalu, di tengah pelemahan nilai rupiah dan rilis data neraca dagang Tiongkok. Adapun sector perdagangan yang mengalami Top Losers, yaitu: Infrastructure (-2.58%), Misc. Industry (-2.06%), Basic Industry (-1.37%).

Lebih lanjut, riset juga mengungkapkan, investor asing mencatatkan net sell hingga Rp610 miliar pada Jumat lalu, dengan sektor perbankan menerima net sell asing terbesar, mencapai Rp363 miliar.

Bank Indonesia merilis data cadangan devisa Indonesia pada Jumat (08/3) lalu, yang meningkat 2,6% menjadi USD123,3 miliar.

Kendati demikian, sentimen negatif seperti penguatan indeks dolar AS sebesar 0,82% pada Kamis (07/3) lalu dan penurunan indeks Dow Jones sebesar 1,29% selama dua hari berturut-turut, saat bursa Indonesia libur pada Kamis, 07/03/2019, mengakibatkan IHSG tertekan sepanjang sesi dan ditutup melemah 1,16%.

Adapun investor domestik tercatat melakukan net sell pada sektor konstruksi bangunan sebesar Rp31 miliar. Hal ini dilakukan saat saham WEGE (Wijaya Karya Bangunan Gedung) mengalami penguatan sebesar 2,84% sehingga investor domestik memanfaatkan kesempatan untuk profit taking pada saham WEGE.

“Untuk hari ini, kami mengestimasi IHSG akan bergerak sideways dengan support range 6340-6380 dan resistance range 6440-6460,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (11/3/2019).

Riset juga menyebutkan, Bursa Asia serentak masih dibuka melemah setelah The Fed menyatakan akan melihat rilis data pertumbuhan penjualan ritel AS besok (12/3). Rilis data yang sebelumnya menunjukkan penjualan ritel AS turun pada angka terendah sebesar -1,2%.

Adapun The Fed saat ini akan memperhatikan data tersebut untuk melihat tanda-tanda apakah konsumsi penduduk AS telah rebound dari titik terendah di 2018. Investor diperkirakan akan wait and see rilis data pertumbuhan penjualan ritel AS.