ANALIS MARKET (28/2/2019) : IHSG Diestimasi Bergerak Melemah Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak melemah sepanjang hari kemarin (27/2), ditekan oleh sektor keuangan dan perdagangan.

Penurunan juga terkait pelemahan rupiah dan aksi profit taking. Adapun sector perdagangan yang mengalami Top Losers, yaitu: Agriculture (-1.34%), Trade (-0.59%), Infrastructure (-0.41%).

Lebih rinci riset mengungkapkan, diperdagangan kemarin (27/2), investor asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp260 miliar di IHSG.

Sektor perbankan masih menjadi incaran utama investor asing dengan saham BBCA menerima net buy hingga Rp130 miliar.

Sepanjang tahun 2019, inflow asing ke IHSG telah mencapai Rp11,5 triliun dan ke pasar obligasi sebesar Rp34 triliun.

Sikap kehati-hatian Bank Indonesia membuat investor asing percaya terhadap kestabilan mata uang rupiah.

Adapun investor domestik mencatatkan net buy sebesar Rp50 miliar di sektor pertambangan batu bara.

Koreksi sektor batu bara terjadi terkait dengan kebijakan energi terbarukan oleh pemerintah Korea Selatan sebagai importir batu bara no.4 terbesar (11% dari total permintaan dunia).

Pemerintah Korsel menaikkan pajak batu bara sebesar 27% menjadi USD41/ton, berlaku April 2019, dan akan mengalihkan fokus jangka panjang untuk membangun pembangkit energi terbarukan dan gas.

Hal ini mengakibatkan saham ITMG terkoreksi 2,25% dan dimanfaatkan oleh investor domestik untuk buy on weakness.

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, untuk hari ini, kami mengestimasi IHSG bergerak melemah dengan support range 6455-6480 dan resistance range 6540-6565,” jelas analis NH Korindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (28/2/2019).

Ditambahkan, sentimen negatif diperkirakan berasal dari data China Manufacturing Purchasing Manager Index (PMI) yang baru dirilis jam 8 pagi tadi, berada di angka 49,2 atau turun 2,2% y-y.

Hal ini akan mengakibatkan investor untuk mencermati apakah domestik akan terdampak atas pelemahan yang terus terjadi di Tiongkok.