Optimisme Investor Terhadap Kesepakatan Dagang AS-China Dorong Naiknya Harga SUN Diperdagangan Jumat Lalu
Pasardana.id - Harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami kenaikan yang terbatas akibat menguatnya nilai tukar Rupiah pada perdagangan akhir pekan kemarin, Jumat, 22 Februari 2019, yang didorong oleh optimisnya para investor di tengah kesepakatan damai perang dagang antara Amerika dan China.
Dalam riset yang dirilis Senin (25/2/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, pada perdagangan di akhir pekan kemarin (22/2), pergerakan harga Surat Utang Negara bergerak dengan mengalami perubahan yang positif ditengah faktor perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika yang menguat terbatas selama sesi perdagangan.
Faktor menguatnya rupiah ini dipicu oleh isu politik perang dagang antara Amerika dan China dimana kedua negara telah menyepakati gambaran besar nota kesepahaman (MoU) yang mencakup perlindungan terhadap kekayaan intelektual, perluasan investasi sektor jasa, transfer teknologi, nilai tukar mata uang, serta halangan non-tarif (non tariff barrier) di bidang perdagangan.
“Momentum ini menjadi katalis positif bagi para pelaku pasar dimana mereka lebih optimis untuk menginvestasikan dananya ke negara-negara berkembang di Asia, salah satunya ialah Indonesia,” jelas I Made.
Lebih rinci diungkapkan, harga Surat Utang Negara mengalami perubahan hingga sebesar 135 bps yang berdampak terhadap perubahan tingkat imbal hasil rata-rata mengalami penurunan hingga sebesar 16 bps.
Adapun Surat Utang Negara dengan seri acuan bertenor 15 tahun mengalami perubahaan harga dengan kecenderungan mengalami kenaikan sebesar 20 bps yang mendorong terjadinya perubahaan imbal hasil sebesar 2,3 bps di level 8,204%.
Sementara itu, untuk seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun, keduanya mengalami kenaikan harga masing-masing sebesar 13 bps dan 10 bps yang menyebabkan terjadinya penurunan imbal hasil sebesar 3,1 bps di level 7,703% dan 1,5 bps di level 7,919%.
Adapun untuk Surat Utang Negara dengan tenor 20 tahun mengalami penurunan harga yang terbatas di bawah 1 bps sehingga berdampak terhadap kenaikan imbal hasil yang terbatas pula.
Disisi lain, harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup dengan mengalami koreksi di tengah menurunnya persepsi risiko yang tercermin pada penurunan angka Credit Default Swap (CDS).
Harga dari INDO24 mengalami koreksi harga sebesar 15 bps yang mendorong terjadinya peningkatan tingkat imbal hasil sebesar 3 bps di level 3,915%.
Adapun harga dari INDO29 mengalami penurunan harga sebesar 25 bps yang menyebabkan kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 3 bps di level 4,220%.
Adapun untuk INDO44 dan INDO49 mengalami koreksi harga masing-masing sebesar 62 bps dan 40 bps yang mendorong kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 3 bps di level 5,017% dan 2 bps di level 4,938%.

