ANALIS MARKET (18/2/2019) : IHSG Berpeluang Menguat dengan Pergerakan di Kisaran 6,328 - 6,433

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian OSO Securities menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan kemarin (15/02), IHSG ditutup melemah sebesar 0.48% ke level 6,389.09.

IHSG ditutup candle bearish dengan indikator Stochastic bearish dan MACD histogram negatif dengan volume turun.

Sembilan dari sepuluh indeks sektoral berakhir dalam zona merah, dimana sektor Pertambangan dan Properti memimpin pelemahan masing-masing sebesar 1.38% dan 1.35%.

Adapun saham yang menjadi pemberat indeks diantaranya: HMSP, UNVR, INKP, BBRI, dan BBCA. 

Pelemahan yang terjadi pada indeks dikarenakan antisipasi para pelaku pasar terhadap rilisnya data Neraca Perdagangan bulan Januari 2019 yang tercatat mengalami defisit sebesar US$ 1.1 miliar, nilai tersebut naik jika dibandingkan bulan Desember 2018 yang tercatat defisit sebesar US$ 1.03 miliar. 

Adapun pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 286 miliar sedangkan nilai tukar rupiah terapresiasi sebesar 0.67% ke level 14,154. 

Sementara itu, menutup perdagangan akhir pekan kemarin (15/2), indeks utama bursa saham AS kompak bergerak rebound. Indeks Dow Jones naik 1.74% ke level 25,883, S&P menguat 1.09% ke level 2,775 dan Nasdaq terangkat 0.61% ke level 7,472. 

Penguatan pada indeks S&P in line dengan rilisnya laporan keuangan yang mencatatkan pertumbuhan hingga 16%. Adapun 80% dari Perusahaan yang terdapat di S&P telah melaporkan keuangannya. 

Selain itu, 10 dari 11 sektor di S&P berada dalam zona hijau, dimana sektor keuangan menjadi penggerak pada perdagangan semalam.

Sektor keuangan optimisme pertemuan Federal Reserve diperkirakan masih akan menahan suku bunganya seiring inflasi yang bergerak moderat. 

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, kami perkirakan IHSG berpeluang bergerak menguat dengan pergerakan di kisaran 6,328 - 6,433,” sebut analis OSO Securities dalam riset yang dirilis Senin (18/2/2019).