Indeks Kospi Anjlok 1,34 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, anjlok 29,76 poin, atau sekitar 1,34 persen, pada Jumat (15/2/2019), menjadi 2.196,09. Penurunan yang terjadi merupakan yang tertajam sejak 2 Januari lalu.
Volume perdagangan tipis hanya mencapai 395,6 juta saham senilai 4,98 triliun won atau sekitar US$4,41 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 549 berbanding 273.
Indeks Kospi anjlok terpengaruh data ritel Amerika Serikat yang menunjukkan penurunan penjualan tertajam sejak September 2009 pada Desember tahun lalu, mencuatkan kekhawatiran bahwa sektor ritel di negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut mengalami perlambatan.
Selain data ritel AS, sentimen negatif juga dipicu data inflasi pabrik Tiongkok yang mengalami perlambatan untuk bulan ketujuh beruntun akibat merosotnya permintaan. Tiongkok dan AS merupakan mitra dagang terbesar Korea Selatan.
Para investor pun mengkhawatirkan berlarutnya negosiasi perdagangan AS-Tiongkok. “Ketidakpastian menjadi mencuat karena kedua pihak kesulitan mencapai kesepakatan. Tidak ada momentum positif yang mengangkat angka indeks,” kata Kim Hyung-Ryeol, analis Kyobo Securities Company, seperti dikutip Yonhap News.
Investor asing dan institusi masing-masing menjual saham senilai 178,5 miliar won dan 42,6 miliar won. Sedangkan investor individu membeli saham senilai 197,1 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing terjun 3,05 persen dan 4,65 persen. Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor dan Kia Motors masing-masing melemah 0,41 persen dan 1,64 persen.
Saham perusahaan utiltias Korea Electric Power dan Korea Gas masing-masing melorot 0,89 persen dan 0,73 persen. Saham perusahaan finansial Shinhan Financial Group dan Hana Financial Group masing-masing anjlok 1,24 persen dan 1,98 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 3,50 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.128,70 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diwarnai pelemahan hari ini dipicu data ritel AS. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang anjlok 1 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia naik 6,70 poin, atau sekitar 0,11 persen, menjadi 6.066,10. Bursa saham di Asia Tenggara diliputi sentimen negatif, termasuk juga di Indonesia.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, anjlok 37,31 poin, atau sekitar 1,37 persen, menjadi 2.682,38. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong terjun 531,21 poin, atau sekitar 1,87 persen, menjadi 27.900,84.

