Menkominfo Sebut Film Bajakan Bisa Berefek Buruk Untuk Indonesia
Pasardana.id - Situs web penyedia film bajakan, IndoXXI, menyatakan akan menutup layanannya mulai 1 Januari 2020.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate menjelaskan, penutupan laman menonton film IndoXXI sebagai salah satu bentuk perlindungan kepada seluruh karya hak kekayaan intelektual.
Menurut dia, peredaran film bajakan secara digital akan berdampak buruk bagi kreativitas bangsa Indonesia.
"Negara kita sangat menghormati kekayaan intelektual. Kita juga harus hormati kekayaan intelektual bangsa lain. Menggunakan film bajakan itu bisa berefek buruk pada Indonesia," kata dia di Jakarta Selatan, Rabu, (25/12/2019).
Johnny mengatakan, dalam kasus seperti ini dibutuhkan kesadaran oleh semua pihak termasuk dari pengelola laman serupa.
Ia menegaskan, bahwa jika situs tontonan ilegal ini terus bermunculan lagi, setelah ditutup maka pihaknya tak segan akan dibawa ke ranah hukum.
Saat ini, Kominfo telah menutup seribuan lebih situs karena disalahgunakan.
"Ya yang penting ada kesadaran dari beberapa pemilik situs, operator situs, bahwa itu salah, dan stop. Kalau itu berlanjut tentu ada tindakan hukum," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, pemerintah sedang membangun iklim investasi yang kondusif dengan menarik investor dari luar Indonesia. Sehingga Johnny meminta akan untuk menjaga iklimnya tetap baik, dengan menghormati kekayaan intelektual.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menonton atau menyebarkan film bajakan karena dapat berefek buruk bagi Indonesia, terutama kreativitas anak bangsa.
"Jangan menggunakan atau meneruskan bajakan. Seolah-olah kalau menonton film bajakan atau menyiarkannya itu murah. Tapi, untuk jangka panjang akan mematikan kreativitas anak bangsa sendiri. Mulainya dari film, nanti berkembang ke yang lain," ucapnya.
Johnny melanjutkan pihaknya akan mendukung dan memfasilitasi pengembang aplikasi lokal yang ingin berkembang.
"Kalau ingin punya situs web atau aplikasi untuk film boleh, silahkan ajukan izinnya, kami akan memfasilitasi. Tapi, jangan aplikasi ilegal, apalagi yang mengedarkan film-film ilegal dan bajakan," tuturnya memungkaskan.
Apabila tindakan tersebut tidak diambil, Johnny mengkhawatirkan, Indonesia bisa dicap sebagai bangsa yang tidak mendukung hak atas kekayaan intelektual, oleh negara lain sehingga mengganggu iklim investasi.
Sehingga, Johnny G. Plate mengimbau untuk membangun kreativitas bangsa, dengan menciptakan banyak film karya dalam negeri berkualitas, dan menciptakan pasar yang mandiri.
"Marilah kita saat ini membangun kreativitas dalam negeri, ada banyak itu film-film yang bisa dibuat di dalam negeri," tuturnya.

