ANALIS MARKET (10/12/2019) : Pasar Obligasi Diperkirakan Menguat Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, Obligasi masih bergerak bervariasi, ditengah volatilitas yang terjadi.

“Namun demikian kami melihat bahwa pergerakan pasar obligasi masih berpotensi untuk mengalami penguatan, namun saat ini tengah berada di fase konsolidasi. Bersabar sebentar sebelum pada akhirnya pasar obligasi terkonfirmasi untuk mengalami penguatan,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Selasa (10/12/2019).

Sejauh ini pasar obligasi berdurasi 10y masih bergerak di rentang yang sudah kami perkirakan sebelumnya yaitu 7.05 – 7.15, dan hingga akhir tahun pasar obligasi 10y masih akan bermain disana.

Adapun diperdagangan Selasa (10/12) pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka bervariasi dengan potensi menguat terbatas.

Keterbatasan ini datang dari beberapa hal yang akan kita bahas nanti. Namun demikian masih belum menutup kemungkinan pasar obligasi akan mengalami penguatan lebih lanjut.

Cerita hari ini akan kita awali dari;

1.AMERIKA DAN CHINA, 2 RASA 1 CINTA

Sekretaris Pertanian Sonny Perdue mengatakan kemarin bahwa Amerika tidak akan mungkin mengenakan tarif tambahan pada barang barang dari China senilai $160 miliar termasuk pada mainan dan smartphone yang akan dikenakan pada hari Minggu nanti. Semakin mendekati batas waktu 15 December, tingkat volatilitas di pasar semakin tinggi. Selain terfokus terhadap diskusi bersama China yang masih dilakukan, Pemerintahan Trump juga berusaha untuk mencapai kesepakatan dengan Partai Demokrat untuk NAFTA yang baru untuk dapat melewati congress. Sonny juga memberikan peneguhan kepada kita semua bahwa, dirinya yakin bahwa meskipun kita memiliki deadline pada tanggal 15 December, namun Sonny percaya bahwa kenaikkan tarif tersebut tidak akan dilaksanakan dan Sonny melihat bahwa kenaikkan tarif tersebut justru berpotensi untuk mundur. Negosiator Amerika dan China telah menginsyaratkan bahwa mereka terus semakin dekat dengan kesepakatan yang lebih luas dalam menyelesaikan kesepakatan perdagangan khususnya dengan pihak pihak yang dimana selalu menegosiasikan masalah ini sepanjang waktu. Sejauh ini secara procedural, Kementrian Keuangan China telah memproses penghapusan tarif pembalasan pada impor daging babi dan kedelai dari Amerika. Dan ini dimaksudkan oleh China untuk memberikan signal bahwa China menghormati kesepakatan ini dan berusaha agar kesepakatan ini dapat tercapai. Gerakan Pemerintah China untuk menghapus merupakan salah satu inisitiatif yang bagus sekali agar Trump setidaknya dapat menahan kenaikkan tarif terhadap barang barang China apabila hingga pada tanggal 15 December masih belum mengalami kesepakatan. Otoritas China ingin pembicaraan perdagangan segera membuahkan hasil, hal ini disampaikan oleh Asisten Menteri Perdagangan Ren Hongbin kepada wartawan di Beijing. Dia juga menyampaikan bahwa kita semua berharap bahwa kedua belah pihak akan terus bernegosiasi dan berdiskusi sesuai dengan prinsip prinsip kesetaraan dan saling menghormati, mempertimbangkan semua permasalahan yang ada, dan mencapai hasil yang memuaskan sesegera mungkin. Hal ini wajar saja mengingat bahwa China telah cukup banyak berdiam diri untuk apa yang dilakukan oleh Amerika. Mulai dari Undang Undang HAM dan Demokrasi untuk Hongkong, hingga Undang Undang Xinjiang. Hati boleh panas, tapi tangan tetap hangat, yang penting kesepakatan di dapat. Sejauh mana China berkorban dan mampu mentoleransi untuk apa yang dilakukan oleh Amerika? Sejauh itu pula pengorbanan China terhadap Amerika untuk mendapatkan sebuah kesepakatan yang diperlukan untuk membantu perekonomiannya. Semua akan dipertaruhan pekan ini, secara efektif transaksi dan moment pun akan terlihat pekan ini untuk memutuskan akan kemana pergerakan market pekan depan. Lagi lagi pertanyaannya sederhana. Apakah akan realisasikan keuntungan pekan ini ataukah bersiap untuk membeli ketika semua terkoreksi untuk pekan depan?

2.PEMILU INGGRIS

Inggris tengah memasuki hitungan mundur untuk mengadakan pemilihan, yang dimana warga Inggris akan memutuskan dan menunggu untuk mengetahui siapa yang akan mengendalikan Brexit dari Uni Eropa, sebuah peristiwa yang akan menentukan kisah hidup Inggris selanjutnya dalam beberapa decade mendatang. Sejauh ini Perdana Menteri Boris Johnson tetap menjadi yang terfavorit untuk dapat memenangi pemlihan tersebut pada hari Kamis nanti. Johnson kemarin mengatakan bahwa dirinya gugup mengenai jajak pendapat yang mulai menyempit, dirinya dan Partai Konservatif terus berjuang untuk mendapatkan setiap suaranya. Sejauh ini Partai Konservatif masih memimpin sekitar 15 point dari saingannya Partai Buruh. Britain Elects menyebutkan bahwa Partai Konservatif berkisar 42.9%, dan Partai Buruh berkisar 33%. Demokrat Liberal 12.6%, Partai Brexit dan Green berada di sekitar 3%. Johnson juga akan berjuang untuk mendapatkan kembali mayoritasnya di Parlement sebanyak 650 kursi dalam pemilihan kali ini untuk memenangkan proses Brexit agar tidak mengulang kesalahan yang sama seperti yang terjadi pada May yang sebelumnya telah ditolak 3x oleh parlement. Sejauh ini kesepakatan kian menjadi sulit, Brexit sendiri belum sepenuhnya diratifikasi oleh anggota parlement Inggris. Oleh sebab itu Uni Eropa lagi lagi untuk kesekian kalinya memberikan tenggat waktu kepada Inggris untuk keluar hingga 31 January 2020. Inggris tetap harus keluar dari Uni Eropa dengan kesepakatan karena kalau tidak tentu akan memberikan potensi terhadap perekonomian Uni Eropa dan Inggris. Brexit dengan kesepakatan selalu jauh lebih baik, dan marilah kita berharap bahwa itu akan terjadi.

“Kami merekomendasikan wait and see hari ini, pergerakan harga yang melebihi rentang 45 – 50 bps, akan menjadi arah selanjutnya bagi pasar obligasi,” sebut analis Pilarmas.