ANALIS MARKET (28/11/2019) : Pasar Obligasi Berpotensi Melemah Terbatas
Pasardana.id - Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, Pasar obligasi mulai bergerak melemah, meskipun obligasi acuan 5y masih berusaha untuk bertahan.
Entah pada akhirnya bisa bertahan untuk waktu yang berapa lama, karena sejauh ini kami melihat trend pelemahan sudah positif.
Hari ini pun pasar akan dibuka dengan melemah dengan potensi melemah terbatas.
“Kami melihat tidak adanya sentiment positif dari dalam Negeri yang menjaga pasar, membuat pasar obligasi menjadi lebih rentan terkena dengan ombakan sentimen,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (28/11/2019).
Ditambahkan, dengan kepemilikkan asing dalam pasar obligasi yang masih terus mengalami penurunan, tentu kita semua berharap bahwa penurunan harga obligasi yang terjadi saat ini adalah merupakan salah satu upaya secara tekninal analysis untuk bergerak mengalami penguatan kembali.
Adapun sentimen yang menjadi sorotan pelaku pasar di pagi hari ini, kita mulai dari;
1.TRUMP, WHAT ARE YOU DOING?
Ditengah tengah harapan akan sebuah kesepakatan hubungan yang kian mesra antara Amerika dan China, datang berita yang mengejutkan di pagi hari ini, dimana Trump menandatangani RUU HAM DAN DEMOKRASI untuk Hongkong. Hal ini mengindikasikan bahwa Amerika mendukung demonstran di Hongkong, sebuah langkah yang akan menyulitkan hubungannya dengan China ditengah kemesraan saat ini. Karena seperti yang sudah disampaikan oleh China sebelumnya bahwa China akan siap membalas apabila Amerika tetap menandatangani RUU tersebut. Tentu saja kami tidak terkejut, karena hal ini sudah pernah kita bahas sebelumnya, apakah RUU ini sebuah pola untuk menggagalkan sebuah kesepakatan? Dan ternyata waktu yang sudah menjawabnya hari ini, yang dimana Trump pada akhirnya menandatanganinya dan berpotensi untuk membuat kesepakatan menjadi mundur. Selain itu, dengan dukungan dari RUU tersebut, demonstran Hongkong akan merasa seolah olah mendapatkan dukungan dari Amerika, sehingga berpotensi untuk terus melakukan unjuk rasa sampai tuntutannya terpenuhi. Disisi China, mereka telah menyampaikan sebelumnya bahwa jangan meremehkan tekad China untuk mempertahankan kedaultan, keamanan dan kepentingan China. Jika Amerika menempuh jalan yang salah, *dan sudah salah hari ini, maka China akan mengambil tindakan pembalasan yang lebih kuat. Dalam pernyataannya Trump mengatakan bahwa, Trump menandatangani RUU tersebut untuk menghormati Presiden Xi, China dan Hongkong. Kita berharap bahwa China dan Hongkong dapat menyelesaikan perbedaan mereka secara damai dan mengarah pada perdamaian serta kemakmuran dalam jangka waktu Panjang untuk kita semua. Manisnya kata kata Trump, tentu pahit untuk China. Ternyata kesepakatan ini sebetulnya hanyalah permainan dari Amerika dan China, yang tentunya harus kita mainkan bersama. Cukup menarik bagaimana reaksi China terkait akan hal ini yang akan kita bahas dalam research besok.
2.CHINA OH CHINA
Lagi lagi, lagi lagi, China Industrial Profit mengalami pelemahan dalam kurun waktu 9 tahun terakhir. China lagi lagi menunjukkan perlambatan lanjutan pada bulan November. Ekonomi pertumbuhan China sudah memasuki fase paling lambat dalam hampir tiga decade pada kuartal ketiga tahun ini. Ditengah tengah ketegangan hubungan antara Amerika dan China yang mulai mereda, keuntungan Perusahaan di China kembali mengalami penurunan. Turunnya harga mengindikasikan permintaan domestik yang kian melemah. Jika efek deflasi tersebut terus berlanjut, maka tentu saja akan lebih merugikan Perusahaan, dan hal ini tentu saja akan membuat situasi dan kondisi semakin memburuk. Tentu saja, hal ini menunjukkan bahwa China terus menerus menjadi bagian yang paling dirugikan dalam perang dagang bersama Amerika. China yang terus mengalami pelemahan tidak sama dengan Amerika yang justru data GDP tadi pagi menunjukkan penguatan. Meskipun demikian, China tetap bersikukuh bahwa China siap untuk melawan balik, dan melakukan tindakan apapun yang dibutuhkan. Disisi yang lain, kami melihat bahwa China mulai rentan apabila secara indicator ekonomi, terus menerus mengalami pelemahan. Karena dipekan ini jugalah kami menanti data Manufacturing PMI dan Non Manufacturing PMI, yang diikuti dengan PMI Composite, dan Services. Tentu kita semua berharap bahwa perekonomian China dapat menunjukkan tanda tanda perbaikan lebih banyak agar Amerika tidak terus menerus menekan China. Kalau China bisa menunjukkan bahwa mereka sehat secara ekonomi, tentu Amerika tidak akan lagi bisa menekan begitu saja terkait kepentingannya terhadap China.
3.MENJELANG AKHIR PEKAN, APA YANG BISA KITA AMATI ?
Sejauh mata memandang, pasar Amerika akan mengalami libur thanksgiving pada hari Kamis nanti. Data perekonomian Amerika yang baik mungkin bisa menjadi salah satu hadiah manis yang memberikan dampak kenaikkan terhadap indeks saham Amerika. Fokus berikutnya adalah menanti data dari Eropa yang dimana ada data mengenai inflasi disana beserta dengan Unemployment Rate yang kami perkirakan tidak akan mengalami perubahan. Selain itu PMI Manufacturing, Composite, Dan Services dari China akan menjadi perhatian utama, ditengah tengah pelemahan perekonomian China. Tidak ketinggalan ada data dari Retail Sales YoY dan Jobless Rate dari Jepang yang kita nantikan, karena saat ini Jepang juga tengah menjadi perhatian ketika kemarin kita saksikan bahwa GDP nya turun cukup dalam. Jepang mungkin akan menjadi pusat perhatian pekan ini, karena ada data inflasi yang muncul dengan Industrial Production yang akan menjadi tolok ukur mengenai perekonomian Jepang. Saat ini semua indicator ekonomi mungkin akan menjadi pusat perhatian, karena biar bagaimanapun ditengah tengah situasi dan kondisi yang tidak pasti, setiap data perekonomian yang kurang baik dikhawatirkan akan menjadi domino effect terhadap Negara lainnya. Oleh sebab itu, untuk menjaga agar tidak terkontaminasi efek tersebut terlalu banyak, bisa tidak kita bertahan dengan perekonomian kita yang saat ini juga sedang dalam posisi yang tidak baik.
“Kami merekomendasikan jual hari ini dengan volume kecil,” sebut analis Pilarmas.

