Per 30 September 2019, Pendapatan Pelita Samudera Shipping Naik 18 Persen

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Sejalan dengan ekspansi armada kapal kargo curah (Motor Vessel), pertumbuhan Pendapatan Sewa Berjangka (time charter) PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) mengalami kenaikan signifikan sebesar 216% yang berkontribusi pada kenaikan Pendapatan Perseroan sebesar 18% per 30 September 2019 menjadi US$55,2 juta dari US$46,8 juta per 30 September 2018.

"Kenaikan Pendapatan Sewa Berjangka tertinggi dari segmen MV diikuti segmen Floating Loading Facility (FLF) dan Kapal Tunda dan Tongkang (TNB)," ungkap Imelda Agustina Kiagoes, Sekretaris Perusahaan PT Pelita Samudera Shipping Tbk dalam siaran pers, Kamis (24/10).

Dijelaskan, kapasitas pengangkutan MV meningkat hampir 8 kali lipat sebesar 234k DWT per September 2019 dari 31k DWT per September 2018. Dengan penambahan 4 armada MV di 2019 (2 kelas Supramax dan 2 kelas Handysize), Perseroan mencatat peningkatan Aset sebesar 25% menjadi US$137,2 juta per 30 September 2019 dari US$110,1 juta per 31 Desember 2018.

"Total pertumbuhan aset diproyeksikan meningkat sekitar 32% dari 2018 dengan penambahan armada MV dan pembelian 2 set Kapal Tunda dan Tongkang di kuartal IV/2019," imbuh Imelda.

Lebih lanjut, perseroan telah membelanjakan US$38,2 juta sampai dengan September 2019 dari total target anggaran belanja modal (capex) 2019 sebesar US$61.3 juta. Realisasi capex sebesar 62% ini sebagian besar untuk pembelian 4 unit kapal MV sebagai bagian dari program ekspansi armada.

Kapal MV terakhir yang baru dibeli dengan internal kas perusahaan dan penambahan modal dengan penerbitan saham di bulan September 2019, ditargetkan untuk beroperasi di akhir kuartal IV/2019 dengan mendapatkan kontrak sewa berjangka.

Perseroan mencetak kenaikan Laba Bruto sebesar 7% per 30 September 2019 dibandingkan periode yang sama tahun lalu meskipun Beban Pokok Pendapatan mengalami kenaikan. Terutama dengan naiknya konsumsi bahan bakar, perbaikan kapal, biaya crew dan depresiasi kapal dimana sejalan dengan ekspansi armada MV.

Ditengah fluktuasi harga batu bara, Perseroan terus memacu kinerja operasionalnya dengan utilisasi kapal yang tinggi di rata-rata 90%. Dengan kepercayaan pelanggan terhadap kinerja solid Perseroan, yang rata-rata adalah penambang-penambang besar batu bara di Indonesia, banyak kontrak jangka panjang berhasil diperpanjang di 2019.

Komposisi kontrak jangka panjang FLF telah mencapai 90% sampai dengan September 2019 dan 10% spot basis, sedangkan komposisi kontrak jangka panjang TNB sebesar 75% dan 25% spot basis. Total perpanjangan kontrak di 2019 dan kontrak yang masih berjalan untuk FLF dan TNB dengan nilai sekitar US$41 juta.

Pendapatan lain-lain per September 2018 dengan adanya penjualan 1 FLF dimana terdapat keuntungan dari penjualan sebesar US$7,6 juta. Hasil keuntungan penjualan berkontribusi terhadap laba bersih yang lebih tinggi sebesar 39% per September 2018 dibandingkan September 2019. Laba Bersih per 30 September 2019 sebesar US$7,4 juta.

Struktur modal Perseroan terjaga dengan baik dengan Rasio Hutang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio) yang tetap sehat sebesar 30% per 30 September 2019, sedikit mengalami kenaikan dari periode yang sama tahun lalu, dengan adanya pinjaman bank yang sebagian besar digunakan untuk ekspansi armada kapal.

Perseroan terus membangun posisi keuangan yang kuat dengan jumlah Ekuitas meningkat sekitar 7% per 30 September 2019 menjadi US$76,7 juta dari US$71,7 juta per 31 Desember 2018 dengan kenaikan Saldo Laba (Retained Earnings) sebesar 22%.