BEI Asumsikan RNTH Pada RKAT 2020 Sebesar Rp9,5 Triliun
Pasardana.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengasumsikan rata-rata nilai transaksi harian saham (RNTH) pada Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2020 sebesar Rp9,5 triliun atau meningkat dari asumsi RKAT 2019-Revisi sebesar Rp9,25 triliun.
Hal ini didasarkan pada dampak program-program pengembangan pasar oleh seluruh pelaku Pasar Modal Indonesia, di antaranya: 1) proyek Penyelesaian Transaksi T+2 pada 26 Nov 2018; 2) pelaksanaan sosialisasi dan edukasi pasar modal kepada masyarakat yang mencapai 5.000 kegiatan setiap tahunnya di 29 Kantor Perwakilan dan 434 Galeri Investasi di seluruh Indonesia; 3) peningkatan perlindungan investor melalui Notasi Khusus pada Kode Saham, peningkatan kemudahan pelaporan Keterbukaan Informasi melalui integrasi Sarana Pelaporan Elektronik OJK dan BEI bagi Emiten dan Perusahaan Publik, serta peningkatan pengawasan transaksi efek di Bursa; 4) peluncuran produk-produk baru seperti Derivatif, Waran Terstruktur, dan Indeks (IDX Value30 dan IDX Growth30); serta 5) peningkatan kemudahan akses penggalangan dana kepada calon emiten melalui sistem e-Registration (Pencatatan Efek Elektronik), e-IPO (Penawaran Umum Elektronik), dan Papan Akselerasi bagi perusahaan skala Kecil dan Menengah untuk penggalangan dana maksimal Rp250 miliar.
Sekretaris Perusahaan PT BEI, Yulianto Adi Sadono dalam pernyataannya yang dilansir dari siaran pers, Kamis (24/10), menyebutkan, memperhatikan seluruh target dan rencana kegiatan BEI di tahun 2020, BEI memproyeksikan Total Pendapatan yang akan diperoleh adalah sebesar Rp1,18 triliun atau meningkat 1,71% dibandingkan Total Pendapatan RKAT 2019-Revisi senilai Rp1,16 triliun.
Proyeksi atas Biaya Usaha BEI untuk tahun 2020 adalah sebesar Rp1,02 triliun sehingga Laba Sebelum Pajak menjadi Rp160,54 miliar. Setelah dikurangi Estimasi Beban Pajak sebesar Rp59,19 miliar maka perkiraan perolehan Laba Bersih BEI di tahun 2020 adalah sebesar Rp101,36 miliar.
Adapun total aset BEI pada 2020 diproyeksikan sebesar Rp3 triliun atau naik 17,30% dari RKAT 2019-Revisi yang berjumlah Rp2,56 triliun.
“Sedangkan Saldo Akhir Kas dan Setara Kas (termasuk investasi jangka pendek) di 2020 diproyeksikan mencapai Rp1,34 triliun,” sebut Yulianto Adi Sadono.

