Menteri ESDM Permudah Iklim Investasi Sektor Migas
Pasardana.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengklaim iklim investasi di sektor migas dalam negeri semakin kondusif. Hal ini tercermin dari peringkat daya saing ketertarikan investasi migas Indonesia yang berada di posisi 25.
"Dulu waktu awal di sini, saya kaget sekali bahwa sektor energi, secara keseluruhan itu menurut saya praktisnya itu ketinggalan dibandingkan sektor lain. Pak presiden juga bilang efisiensinya ditingkatkan. Dan itu sudah kita lakukan," kata Jonan dalam Economic Outlook Menuju Kemandirian Energi Nasional di Jakarta, Senin (14/10/2019).
Jonan menjelaskan beberapa kemudahan bagi para pelaku usaha migas atau kontraktor kerja sama (KKS) diberikan melalui fasilitas akses data migas gratis, yang dapat dibuka melalui internet.
Selanjutnya, pemerintah mendorong penerapan skema gross split yang dinilai lebih menguntungkan bagi kontraktor maupun pemasukan negara dibandingkan skema cost recovery.
Namun, pemerintah tidak akan mengintroduksi atau mengubah perjanjian kontrak kerjasama (KKKS) yang sudah ada. Perubahan itu hanya berlaku bagi Kontrak Kerjasama yang telah berakhir.
"Saat ini, 43 wilayah kerja migas telah menggunakan skema gross split. Selama dua tahun terakhir terdapat 43 KKKS baru," ungkap dia.
Meski demikian, Jonan menilai peluang dan tantangan di sektor migas Indonesia ke depan masih besar. Khususnya terkait regulasi dan kultur kegiatan eksplorasi minyak dan gas.
“Secara makro, semua kegiatan itu yang paling fairness adalah efisiensi, yang menentukan adalah pelanggan," ungkap Jonan.

