ANALIS MARKET (18/1/2019) : IHSG Diproyeksi Bergerak Melemah Hari Ini
Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, di tengah keputusan suku bunga oleh BI dan pelemahan bursa regional, diperdagangan kemarin (17/1), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik tipis ditopang oleh sektor perbankan dan berlanjutnya net foreign buy. Adapun sector perdagangan yang mengalami Top Gainers, yaitu: Basic Industry (+0.76%), Finance (+0.49%), Trade (+0.36%).
Lebih rinci, riset menyebutkan, investor asing masih terus mencatatkan posisi net buy sebesar Rp1 triliun untuk sektor perbankan. Sedangkan di urutan kedua, investor asing hanya net buy sebesar Rp170 miliar untuk sektor otomotif.
Akibat dari tidak berubahnya pengumuman Bank Indonesia atas 7-day reverse repo rate menjadi sentimen positif bagi sektor perbankan. Dengan bunga acuan yang tetap, perbankan menjadi lebih leluasa dalam menyusun strategi pertumbuhan dan margin.
Adapun investor domestik tercatat melakukan posisi net buy sebesar Rp45 miliar untuk sektor konstruksi.
“Kami memperkirakan investor domestik memposisikan diri untuk buy on weakness pada Construction Property and Real Estate Index yang turun sebesar 1,53% kemarin (17/1),” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (18/1/2019).
“Adapun secara teknikal analis, untuk hari ini, kami mengestimasi IHSG bergerak melemah dengan support range 6300-6340 dan resistance range 6420-6450,” sebut analis riset NH Korindo, lebih lanjut.
Lebih rinci dijelaskan, pelemahan ini diperkirakan berasal dari investor asing yang memperlambat pacu net buy dalam investasi di saham Indonesia.
Investor diperkirakan akan melihat bagaimana pelaku pasar dan pelaku bisnis menilai hasil debat pilpres pertama yang disiarkan kemarin (17/1) malam.
Berdasarkan survei Charta Politika, elektabilitas Jokowi berada di angka 53,2% sedangkan Prabowo berada di 34,1%. Prabowo berhasil meningkatkan rating yang semakin mendekati capres nomor urut satu.
Sementara itu, beberapa aksi korporasi yang dilakukan para emiten, juga layak untuk dicermati para pelaku pasar, antara lain;
BMRI : Menargetkan Penyaluran KUR Rp25 Triliun
BBTN : Akan Sekuritisasi KPR Sintetik
KLBF : Mengharapkan Kestabilan Nilai Rupiah
SIDO : Meningkatkan Porsi Penjualan Ekspor

