Redanya Tekanan Terhadap Rupiah Mendorong Bervariasinya Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kamis Kemarin
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan hari Kamis, 6 September 2018 kemarin, bergerak bervariasi dengan kecenderungan masih mengalami kenaikan di tengah meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika pada perdagangan kemarin (06/9), ditutup pada level 14893,00 mengalami penguatan sebesar 45,00 pts (0,30%) dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya.
Analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi hingga sebesar 30 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 6 bps.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah mengalami perubahan berkisar antara 2 hingga 30 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga 60 bps.
Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang mengalami perubahan berkisar antara 2 - 14 bps dengan adanya perubahan harga hingga sebesar 70 bps.
Lebih rinci diungkapkan, pada perdagangan kemarin (06/9), imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami penurunan sebesar 2 bps di level 8,41% dengan didorong oleh adanya kenaikan harga terbatas sebesar 8 bps.
Adapun imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 10 tahun mengalami penurunan sebesar 6 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan sebesar 35 bps.
Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor 15 tahun dan 20 tahun terlihat tidak banyak mengalami perubahan masing - masing berada di level 8,65% dan 9,05%.
“Pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang bergerak bervariasi pada perdagangan kemarin didukung oleh meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Investor mulai berani untuk melakukan pembelian Surat Utang Negara di pasar sekunder setelah dalam beberapa hari terakhir mengalami tekanan jual yang cukup besar,” jelas I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (07/9/2018).
Namun demikian, lanjut I Made, investor masih cenderung berhati - hati dalam melakukan transaksi yang tercermin pada volume perdagangan yang tidak begitu besar.
Selain itu, investor masih mencermati data cadangan devisa yang akan disampaikan oleh Bank Indonesia pada hari ini, Jumat (07/9), dimana data tersebut akan kembali mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika.
Selain itu, pergerakan harga Surat Utang Negara juga dipengaruhi oleh rencana lelang penjualan Surat Utang Negara pada pekan depan, dimana pemerintah menargetkan penerbitan Surat Utang Negara senilai Rp10 triliun dari 7 seri Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor.

