ANALIS MARKET (27/9/2018) : Harga SUN Berpeluang Alami Kenaikan Seiring Kenaikan Suku Bunga The Fed

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini, Kamis (27/9/2018), diperkirakan harga Surat Utang Negara (SUN) berpeluang untuk mengalami kenaikan seiring dengan penurunan imbal hasil surat utang global serta kebijakan Bank Sentral Amerika yang memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps.

Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, Bank Sentral Amerika diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 1 kali di tahun 2018, 3 kali di tahun 2019 dan 1 kali di tahun 2020 seiring dengan potensi pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.

“Hanya saja pelaku pasar masih akan mencermati keputusan moneter yang akan diambil oleh Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur yang diadakan pada hari ini, dimana analis memperkirakan adanya kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 - 50 bps,” jelas I Made dalam laporan riset yang dirilis Kamis (27/9/2018).

Secara teknikal, lanjut I Made, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada tren kenaikan dengan sehingga masih terbuka peluang untuk mengalami kenaikan harga dalam jangka pendek. Potensi kenaikan harga tersebut didapati pada keseluruhan tenor Surat Utang Negara.

Rekomendasi :

Dengan pertimbangan beberapa faktor di atas, I Made menyarankan kepada investor untuk mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder jelang berakhirnya rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.

Cermati arah perubahan nilai tukar, dimana mata uang Dollar Amerika terlihat mengalami penguatan terhadap mata uang utama dunia setelah seiring dengan masih berpeluangnya Bank Sentral Amerika untuk melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga acuan hingga dua tahun kedepan.

“Beberapa seri yang kami lihat cukup menarik di tengah kondisi harga Surat Utang Negara yang masih akan bergerak terbatas, yaitu : ORI013, SR009, PBS016, PBS002, FR0031, FR0053, FR0061, FR0043, FR0063, R0070 dan FR0073,” ujar I Made.

Selain itu, pelaku pasar juga perlu mencermati bahwa kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara terus menunjukkan kenaikan.

Juga adanya Pencatatan Obligasi Berkelanjutan III Federal International Finance Tahap IV Tahun 2018.