Harga SUN Diperdagangan Rabu Kemarin Melanjutkan Kenaikan Seiring dengan Berlanjutnya Aksi Beli Oleh Investor

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pada perdagangan hari Rabu, 19 September 2018 kemarin, harga Surat Utang Negara (SUN) melanjutkan kenaikan seiring dengan berlanjutnya aksi beli oleh investor.

Analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, Perubahan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin berkisar antara 5 bps hingga 85 bps sehingga mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil yang berkisar antara 1 bps hingga 15 bps dengan rata - rata mengalami penurunan imbal hasil sebesar 5 bps.

Imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami perubahan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga yang terbatas hingga sebesar 5 bps.

Sementara itu, untuk tenor menengah terlihat mengalami penurunan yang berkisar antara 1 - 6 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 30 bps.

Sedangkan untuk tenor panjang, penurunan imbal hasil yang terjadi terlihat lebih besar, berkisar antara 3 - 15 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 85 bps.

“Kenaikan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin didorong oleh aksi beli Surat Utang Negara di pasar sekunder oleh investor dengan adanya katalis tren pergerakan harga Surat Utang Negara yang bergerak mengalami kenaikan dalam beberapa perdagangan terakhir. Kenaikan harga juga didukung oleh peningkatan volume perdagangan, meskipun pada saat yang sama tingkat imbal hasi surat utang global bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan. Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika yang terjadi pada perdagangan kemarin tidak menjadi penghalang bagi investor untuk melakukan pembelian Surat Utang Negara di pasar sekunder,” terang I Made dalam laporan riset yang dirilis Kamis (20/9/2018).

Secara keseluruhan, lanjut I Made, kenaikan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin (19/9) telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 10 tahun sebesar 14 bps di level 8,212% dan tenor 20 tahun sebesar 10 bps di level 8,786%.

Adapun imbal hasil seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami penurunan sebesar 9 bps di level 8,508% dan tenor 5 tahun sebesar 5 bps di level 8,147%.

Sementara itu, kondisi berbeda didapati pada perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, dimana sebagaimana diperkirakan bahwa pergerakan harganya cenderung mengalami penurunan seiring dengan kenaikan imbal hasil dari US Treasury.

Harga dari INDO23 mengalami penurunan sebesar 9 bps sehingga mendorong terjadinya kenaikan imbal hasilnya sebesar 2 bps di level 4,130%. Sementara itu, harga dari INDO28 mengalami penurunan sebesar 15 bps sehingga mendorong kenaikan imbal hasilnya sebesar 2 bps di level 4,531%.

Adapun harga dari INDO43 mengalami penurunan sebesar 45 bps sehingga menyebabkan kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 3 bps di level 5,140%.