Pelaku Pasar Tahan Diri, Nilai Transaksi Hanya Rp4,8 Triliun
Pasardana.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini, Senin (17/9/2018) turun 107,02 point atau -1,81% ke level 5.824,26. Indeks bergerak dari batas bawah di level 5.811 hingga batas atas pada level 5.911. Disamping itu, nilai transaksi hanya sebesar Rp4,888 triliun.
Menurut Kepala Riset PT Koneksi Capital, Alfred Nainggolan, sepinya nilai transaksi perdagangan lebih disebabkan tingginya tingkat ketidakpastian pasar. Sehingga transaksi bergerak dalam pola acak.
“Dalam kondisi ini investor tidak akan bergerak agresif. Semakin bergerak secara acak maka semakin sulit dia menentukan apakah besok naik atau turun,” kata Alfred di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/9/2018).
Kondisi acak itu, jelas dia, disebabkan sentimen negatif yang datang dari makro ekonomi. Khususnya, pelemahana rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
“Pelaku pasar sulit yakin bahwa rupiah bisa kembali ke level Rp14.500 atau Rp14.600 per dollar AS, tapi justru melihat akan menyentuh level Rp15.000 per dollar AS,” jelas dia.
Adapun pada penutupan sore ini, semua sektor melemah dan kali ini, sektor aneka industry paling ‘merah’ setelah turun 37,76 atau -3,07% ke level 1.193,20.
Adapun saham-saham yang tergolong top gainers adalah BGTG yang naik 30 point atau 34,88% ke level 116, PKPK naik 50 point atau 34,72% ke level 194 dan BBHI naik 55 point atau 34,59% ke level 214.
Sedangkan saham-saham yang tergolong top losser adalah NUSA yang turun 82 point atau -24,55% ke level 252, GDST turun 19 point atau -10,11% ke level 169 dan FILM turun 135 point atau -10,07% ke level 1.205.
Sementara itu, investor melakukan transaksi sebanyak 375.018 kali senilai Rp4,888 triliun dengan volume 74 juta lot. Pada pasar reguler terjadi transaksi senilai Rp4,181 triliun dengan volume 60,5 juta lot dan pasar negosiasi terjadi transaksi senilai Rp706,4 miliar dengan volume 13,1 juta lot.
Pada sisi investor asing tercatat melakukan aksi beli Rp1,142 triliun dengan volume 4,7 juta lot saham dan aksi jual Rp1,537 triliun dengan volume 6,4 juta lot saham. Sehingga asing tercatat jual bersih Rp394,9 miliar.

