Volume Perdagangan SBN Diperdagangan Kamis Kemarin Senilai Rp7,37 Triliun dari 38 Seri

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Volume perdagangan 38 seri Surat Berharga Negara yang ditransaksikan pada perdagangan kemarin, tercatat senilai Rp7,37 triliun dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,46 triliun.

Dalam laporan riset yang diterima Pasardana.id, Jumat (14/9/2018), analis fixed income MNC Securities mengungkapkan, Obligasi Negara seri FR0064 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,34 triliun dari 68 kali transaksi di harga rata - rata 84,32% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0075 senilai Rp617,57 miliar dari 93 kali transaksi di harga rata - rata 87,28%.

Adapun Project Based Sukuk seri PBS013 menjadi Sukuk Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp314,98 miliar dari 11 kali transaksi di harga rata - rata 99,31% dan diikuti oleh perdagangan Sukuk Negara Ritel seri SR008, senilai Rp147,13 miliar dari 21 kali transaksi di harga rata - rata 99,71%.

Sedangkan dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,49 triliun dari 45 seri obligasi korporasi yang ditransaksikan.

Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank II Tahap VII Tahun 2016 Seri B (BEXI02BCN7) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp310 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 100,54% dan diikuti oleh perdagangan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2018 Seri A (SMSMII01ACN1) senilai Rp180 miliar dari 13 kali transaksi di harga rata - rata 99,55%.

Sementara itu, nilai tukar rupiah ditutup melemah terbatas terhadap Dollar Amerika, dimana pada perdagangan kemarin ditutup pada level 14840,00 per Dollar Amerika, mengalami penurunan sebesar 7,50 pts (0,05%).

Dibuka menguat di awal perdagangan, secara bertahap nilai tukar rupiah cenderung menunjukkan pelemahan terhadap Dollar Amerika dengan bergerak pada kisaran 14784,50 hingga 14840,50 per Dollar Amerika.

Pada perdagangan kemarin, mata uang regional bergerak bervariasi terhadap Dollar Amerika dimana mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin penguatan, sebesar 0,53% yang diikuti oleh mata uang Baht Thailand (THB) sebesar 0,46% dan Peso Philippina (PHP) sebesar 0,11%. Adapun mata uang regional yang terlihat mengalami pelemahan terhadap Dollar Amerika selain rupiah adalah Yen Jepang (JPY) sebesar 0,28%.

Dari perdagangan surat utang global, pergerakan imbal hasilnya bergerak bervariasi.

Imbal hasil dari US Treasury ditutup dengan mengalami kenaikan terbatas di level 2,97% sementara itu untuk tenor 30 tahun justru mengalami penurunan di level 3,109% setelah bergerak cukup berfluktuasi sepanjang sesi perdagangan sebagai respon atas data indeks konsumen di Amerika Serikat tumbuh di bawah ekspektasi.

Sementara itu, imbal hasil dari surat utang Jerman dan Inggris menunjukkan kenaikan, masing - masing di level 0,421% dan 1,504%.

Adapun surat utang regional yang juga mengalami penurunan sebagaimana surat utang Indonesia adalah surat utang India yang turun di level 8,137% dan surat Malaysia di level 4,103% serta surat utang China di level 3,655%.