ANALIS MARKET (12/9/2018) : IHSG Berpeluang Menguat Bila Rupiah Rebound

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas Indonesia menyebutkan, melanjutkan perdagangan hari ini, Rabu (12/9/2018), indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi dibayangi meningkatnya resiko emerging countries, menyusul tensi perang dagang antara AS dengan China dan rencana kenaikan lanjutan kebijakan moneter di AS yang membuat dolar AS terus menguat.

Sementara Wall Street dua hari terakhir berhasil rebound. Tadi malam (11/9), indeks S&P dan Nasdaq masing-masing menguat 0,37% dan 0,61% di 2887,89 dan 7972,47 menandai rebound hari kedua. Sedangkan indeks DJIA berhasil rebound tadi malam setelah dua hari perdagangan sebelumnya terkoreksi, tutup di 25971,06 menguat 0,44%.

Penguatan indeks saham DJIA terutama ditopang saham Apple yang sebelumnya terkoreksi. Saham-saham berbasis teknologi yang tertekan sebelumnya dipicu tensi perang dagang tadi malam berhasil menguat kembali.

Saham-saham sektor energi juga turut menopang penguatan di Wall Street menyusul kenaikan harga minyak mentah tadi malam 2,5% di USD69,25/barel.

Pergerakan pasar saham global masih dibayangi resiko tensi perang dagang antara AS dengan China. Otoritas China berencana membawa isu kenaikan tarif yang dilakukan AS ke WTO.

Akhir pekan lalu Trump kembali mengenakan tarif tambahan senilai USD267 miliar terhadap produk impor China.

Adapun pergerakan IHSG saat ini sangat dipengaruhi pergerakan rupiah terhadap dolar AS. Kemarin (10/9), rupiah ditutup di Rp14880 terhadap dolar AS atau melemah 0,27%.

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran level 5790 hingga 5870 dan berpeluang menguat bila rupiah berhasil rebound,” sebut analis FAC Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Rabu (12/9/2018).