Indeks Kospi Menguat 0,67 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, naik 15,53 poin, atau sekitar 0,67 persen, pada Jumat (31/8/2018), menjadi 2.322,88. Volume perdagangan tipis hanya 240 juta saham senilai 5,21 triliun won atau sekitar US$4,68 miliar, dengan saham yang naik melampaui yang turun 471 berbanding 338.

Sentimen pasar membaik setelah perekonomian Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda pemulihan dan data manufaktur Tiongkok yang terbaru menunjukkan angka-angka yang melampaui ekspektasi.

“Indeks Kospi sempat melemah akibat kekhawatiran terhadap tensi perdagangan antara AS dengan Tiongkok. Namun angka indeks kemudian rebound berkat positifnya data manufaktur Tiongkok,” kata Seo Sang-Yong, analis Kiwoom Securities Company, seperti dikutip Yonhap News.

Investor asing dan institusi masing-masing membeli saham senilai 314 miliar won dan 262 miliar won. Sedangkan investor ritel menjual saham senilai 96 miliar won.

Sektor teknologi diwarnai dengan penguatan, dengan saham Samsung Electronics, SK Hynix, Samsung SDI, dan LG Electronics masing-masing meningkat 1,68 persen, 0,36 persen. 0,21 persen, dan 0,52 persen.

Saham perusahaan farmasi juga menguat, dengan saham Celltrion, Samsung BioLogics, dan Hanmi Pharmaceutical masing-masing melambung 1,31 persen, 3,7 persen, dan 1,84 persen. Saham perusahaan penyedia layanan telekomunikasi seluler SK Telecom dan KT naik 0,57 persen dan 0,17 persen, sedangkan saham LG Uplus turun 1,57 persen.

Saham perusahaan baja POSCO, Korea Zinc, dan Hyundai Steel masing-masing anjlok 1,8 persen, 2,76 persen, dan 0,37 persen.

Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 4,30 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.112,90 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia melemah hari ini dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,7 persen. Dalam sebulan terakhir angka indeks anjlok 1,5 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 32,30 poin, atau sekitar 0,51 persen, menjadi 6.319,50. Bursa saham Asia Tenggara diwarnai dengan pelemahan, termasuk juga di Indonesia.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 12,49 poin, atau sekitar 0,46 persen, menjadi 2.725,25. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong merosot 275,50 poin, atau sekitar 0,98 persen, menjadi 27.888,55.