ANALIS MARKET (14/8/2018) : IHSG Cenderung Bergerak di Teritori Negatif
Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas Indonesia menyebutkan, meningkatnya resiko pasar telah memicu pemodal menghindari aset beresiko.
Pada perdagangan hari ini, Selasa (14/8/2018), tekanan jual masih berpeluang terjadi di tengah meningkatnya resiko pasar dan minimnya insentif positif. Harga-harga komoditas yang kembali melemah dan rupiah yang melemah menjadi sentimen negatif di pasar.
Sementara Wall Street tadi malam (13/8), kembali terkoreksi menandai koreksi untuk empat hari perdagangan berturut-turut menyusul memburuknya sentimen krisis Turki.
Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing terkoreksi 0,50% dan 0,40% di 25187,70 dan 2821,93. Indeks Nasdaq terkoreksi 0,15% di 7827,69.
Harga saham sektor energi, material dan keuangan menjadi penekan Wall Street. Dolar AS menguat ke level tertingginya dalam 14 bulan terakhir.
Penguatan dolar menekan harga minyak mentah dan logam mineral. Harga minyak mentah tadi malam di AS terkoreksi 0,64% di USD67,20/barel. Harga nikel di LME terkoreksi 2% di USD13530/ MT.
Resiko pasar yang meningkat dipicu kekhawatiran krisis mata uang Lira Turki yang tadi malam (13/8), kembali tertekan untuk hari ke-empat. Indeks MSCI Emerging Market tadi malam anjlok 2%, terendah sejak Juli 2017.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 5800 hingga 5900 dan cenderung bergerak di teritori negative,” sebut analis FAC Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Selasa (14/8/2018).

