Indeks Kospi Merosot 1,50 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 34,34 poin, atau sekitar 1,50 persen, pada Senin (13/8/2018), menjadi 2.248,45 yang merupakan angka penutupan terendah sejak awal Mei 2017 lalu. Volume perdagangan moderat mencapai 330,54 juta saham senilai 5,85 triliun won atau sekitar US$5,16 miliar, dengan saham yang turun jauh melampaui yang naik 776 berbanding 83.

Pasar saham Korea Selatan terdampak kekhawatiran para investor terhadap kondisi di Turki. Nilai tukar lira Turki anjlok sejak pekan lalu setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan tarif besar terhadap baja dan aluminium yang diimpor dari Turki sebagai respon keputusan pemerintah Turki untuk memperpanjang penahanan Andrew Brunson, pendeta asal AS yang dituduh melakukan spionase. Nilai tukar lira Turki telah melemah lebih dari 40 persen.

“Para investor memiliki kekhawatiran akan dampak volatilitas ekstrim mata uang di negara-negara emerging economies yang sebelumnya telah terbebani penguatan dolar AS,” kata Kim Byeong-Yeon, analis NH Investment and Securities, seperti dikutip Yonhap News.

“Kemungkinannya tipis kondisi ini memiliki dampak jangka panjang, namun akan menunda kembalinya secara penuh investor asing ke pasar modal setempat,” jelas Kim.

Investor asing menjual saham senilai 172 miliar won, sedangkan investor institusi dan ritel masing-masing membeli saham senilai 13,3 miliar won dan 102,8 miliar won.

Aksi jual investor asing menyebabkan penurunan saham-saham utama. Saham Samsung Electronics, LG Chem, POSCO, dan Hyundai Motor masing-masing turun 0,77 persen, 1,98 persen, 2,74 persen, dan 1,98 persen.

Perusahaan biofarmasi Celltrion anjlok 4,23 persen setelah Goldman Sachs menyatakan Celltrion memiliki prospek yang buruk di pasar AS. Anjloknya saham Celltrion memicu turunnya saham Samsung BioLogics, yang merupakan perusahaan biofarmasi bagian dari Samsung Group, sebesar 3,88 persen.

Saham perusahaan sekuritas dan asuransi juga melemah. Saham Mirae Asset Daewoo anjlok 4,15 persen dan saham Samsung Life Insurance turun 3,09 persen.

Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 5 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.133,9 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia melemah hari ini akibat anjloknya nilai tukar lira Turki. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang anjlok 1,4 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 26,20 poin, atau sekitar 0,42 persen, menjadi 6.252,20. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Manila, Indonesia, dan Malaysia mengalami pelemahan yang signifikan, sedangkan Bursa Vietnam menguat. Bursa Thailand libur hari ini sehubungan perayaan hari ulang tahun Ratu Sirikit.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, melorot 9,44 poin, atau sekitar 0,34 persen, menjadi 2.785,87. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong anjlok 430,05 poin, atau sekitar 1,52 persen, menjadi 27.936,57.