XL Axiata Masih Rugi Rp25,34 Miliar pada 2015

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Perusahaan jasa telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) masih merugi, setidaknya hingga tahun 2015 silam. Padahal, manajemen perseroan telah melakukan berbagai upaya untuk segera keluar dari kerugian tersebut.

Rupanya, rugi kurs dan peningkatan biaya keuangan menjadi penyebab utama perseroan terus merugi. Di sisi lain, pendapatan usaha EXCL yang merosot juga ikut mengganjal upaya perbaikan terhadap kinerja perseroan.

Dian Siswarini, Presiden Direktur EXCL dalam laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/2) menyebutkan, perseroan masih merugi Rp25,34 miliar pada 2015, turun 96,85% dibandingkan rugi EXCL Rp803,71 miliar pada 2014.

Menurut Dian, pendapatan usaha EXCL pada 2015 mencapai Rp22,88 triliun, turun 2,5% dibandingkan pendapatan pada 2014 yang sebesar Rp23,46 triliun. Seiring pendapatan, lanjut Dian, manajemen berhasil menekan beban usaha EXCL hingga turun 9,74% menjadi Rp19,74 triliun. Penurunan beban operasi tersebut menyebabkan laba usaha EXCL tumbuh 97,5%, dari Rp1,59 triliun pada 2014 menjadi Rp3,14 triliun pada 2015.

Namun pada saat yang sama, tutur Dian, biaya keuangan EXCL juga bertambah 6,5% menjadi Rp1,808 triliun. Begitu juga rugi selisih kurs EXCL yang membengkak 156,4% menjadi Rp2,543 triliun. Akibatnya, emiten jasa telekomunikasi beraset Rp58,84 triliun per Desember 2015 menderita rugi sebelum pajak sebesar Rp630,526 miliar pada 2015, turun 68,55% dibanding rugi sebelum pajak yang mencapai Rp2,003 triliun pada 2014.

Kinerja keuangan perseroan yang belum pulih ikut berdampak terhadap harga saham EXCL di bursa. Sepanjang perdagangan di BEI pada 2015, harga saham emiten jasa telekomunikasi itu turun 21,96%, dari Rp4.735 per unit pada 2 Januari 2015 menjadi Rp3.695 per unit pada 30 Desember 2015. Hingga transaksi sesi I, Senin (1/2) saham EXCL tercatat Rp3.690 per unit, naik 15 dari, Jumat (29/1) sebesar Rp3.675 per unit.