ANALIS MARKET (04/7/2018) : Pasar Obligasi Berpotensi Melemah Terbatas
Pasardana.id – Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas.
Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, kondisi ini perlu dicermati, karena apabila pelemahan obligasi kali ini, khususnya bagi yield obligasi bertenor 5 tahun > 7.85%, dan obligasi bertenor 10 tahun > 8%, ini akan seperti kondisi bulan Desember 2016 lalu.
“Dan tentu apabila kondisi imbal hasil saat ini melebihi batas tersebut, maka menunjukkan obligasi akan terkonfirmasi untuk terus mengalami pelemahan,” jelas Nico kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (04/7/2018).
Ditambahkan, secara teknikal analis, situasi dan kondisi seperti ini juga didukung oleh yield curve Indonesia yang mulai mengalami flat. Namun situasi dan kondisi saat ini merupakan saat yang tepat untuk mulai masuk bertahap.
“Kami merekomendasikan hold hingga berpotensi jual hari ini apabila pasar dibuka dan melemah > 50 bps untuk investasi jangka pendek, dan bersiap membeli untuk investasi jangka panjang,” ujar Nico.
Sementara itu, diperdagangan Selasa (03/7) kemarin, total transaksi tercatat meningkat, namun total frekuensi turun tipis dibandingkan hari sebelumnya (Senin, 02/7) ditengah hadirnya lelang yang terjadi kemarin.
Lebih rinci diungkapkan, pasar obligasi didominasi oleh obligasi berdurasi < 1 tahun, diikuti dengan obligasi berdurasi 10 – 15 tahun dan 3 – 5 tahun. Sisanya merata di semua tenor hingga yang bertenor 20 tahun.
Obligasi berdurasi jangka pendek masih terlihat mendominasi meskipun terlihat para pelaku pasar dan investor mulai masuk ke arah obligasi jangka panjang untuk menjaga imbal hasil portfolio.
Ditambahkan, pasar obligasi kemarin juga bergerak kearah penurunan setelah hasil lelang ternyata menunjukkan bahwa imbal hasil yang diminta lebih tinggi daripada imbal hasil yang ada dipasar sekunder. Akibatnya, harga obligasi mengalami penurunan untuk menyesuaikan hasil lelang.

