ANALIS MARKET : Rupiah Kemungkinan Melemah Terbatas Merespon Turunnya Suku Bunga Acuan BI
Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, hampir semua indeks futures bursa Asia tercatat hijau, yang mengindikasikan indeks di bursa Asia akan naik hari ini, didukung dengan naiknya indeks di bursa global semalam walaupun harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.
“Untuk rupiah kemungkinan melemah terbatas merespon turunnya suku bunga acuan BI dalam kisaran sempit antara Rp.13.345 - Rp.13.360 per USD," jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan riset harian yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Rabu (23/8/2017).
Lebih lanjut diungkapkan, beberapa faktor layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; BI turunkan suku bunga acuan 7DRR 25 bps menjadi 4,5%, dan suku bunga Deposit Facility menjadi 3,75% dan suku bunga Lending Facility menjadi 5,25%.
Penurunan ini bertujuan mendongkrak pertumbuhan kredit perbankan yang hingga Juni 2017 tercatat baru tumbuh 7,7% yoy, melambat dibandingkan periode yang sama 2016 sebesar 8,9% yoy. Penurunan ini pertama kali sejak Oktober 2016.
“Permintaan kredit melambat karena melambatnya perekonomian. Dalam jangka pendek, penurunan ini akan memperlebar NIM bank," terang Lana.
Sementara itu, OJK mencabut peraturan relaksasi kredit yang tertuang dalam POJK Nomor 11 Tahun 2015 yang akan berakhir pada Agustus ini. Data per Juni 2017 mencatat NPL kembali dibawah 3% yaitu 2,96%, namun kredit dalam pengawasan tercatat tumbuh 11,75% yoy.
“Bank kemungkinan masih akan sangat hati-hati dalam menyalurkan kreditnya," tandas Lana.

