Tahun Ini, Pergerakkan IHSG Berlawanan Arah Dengan Pertumbuhan Laba
Pasardana.id - Bursa saham dunia di 2018 mengalami koreksi ditengah kekhawatiran akan adanya perang dagang dan kenaikan suku bunga the Fed. Koreksi ini terjadi meskipun pasar memperkirakan adanya kenaikan laba per saham sebesar 19% pada tahun ini.
Hal yang sama juga terjadi di bursa Indonesia. Jika pada periode 2014- 2017 (kecuali sedikit perbedaan arah di 2015), pergerakan bursa searah dengan pertumbuhan laba, namun tidak demikian di tahun 2018. Meskipun para analis masih memperkirakan pertumbuhan laba perusahaan global sebesar 19% YoY, tidak demikian dengan kinerja bursanya yang turun 2%.
Pola yang sama terjadi juga di Indonesia, yang menunjukkan bahwa pergerakan di bursa saham Indonesia juga mengikuti pola global.
“Kami melihat pelemahan kinerja ini lebih dikarenakan berkurangnya likuiditas sebagai akibat dari tindakan the Fed untuk mengurangi neracanya (yang berarti the Fed akan melakukan kebijakan pengetatan likuiditas). Pengurangan likuiditas akan berakibat terjadinya kompetisi yang lebih intensif pada kelas aset untuk menarik investor,” tulis riset Eastspring Investment Indonesia Selasa (10/7/2018).
Pengetatan likuiditas juga akan dimulai oleh Bank Sentral Eropa dan ini tentu saja akan memberikan tekanan tambahan. Riset itu juga menyebut, sentimen perang dagang memperkeruh suasana karena adanya tambahan ketidakpastian, meskipun kalau kita pikir, tentunya jika itu terjadi, akan melawan rencana kenaikan suku bunga, karena ekonomi dunia tentunya akan lebih lambat pertumbuhannya jika terjadi perang dagang, dan suku bunga tidak akan bisa melanjutkan kenaikannya.
Di tengah beragamnya ketidakpastian tersebut, kami lebih melihat ke fundamental ekonomi dan kemudian lebih detil ke fundamental perusahaan. Jika fundamental ekonomi (dan juga fundamental perusahaan) kita tidak banyak terpengaruh dari gejolak diatas, pelemahan indeks (baik obligasi, ataupun saham) akan semakin memperbesar potensi tingkat pengembalian di masa depan. Ketidakpastian, yang meningkatkan kecemasan, justru bisa menjadi kesempatan untuk mendapatkan aset investasi yang baik dengan harga yang murah.

