Jaga Kinerja, DEWA Fokus Penambahan Portofolio Proyek Pertambangan

foto: doc perseroan

Pasardana.id - PT Darma Henwa Tbk (DEWA) terus menggali potensi baru untuk meningkatkan kinerjanya di masa depan. Perusahaan Grup Bakrie yang baru menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ini masih mengandalkan bisnis batu bara sambil menggali peluang di pertambangan lainnya.

Presiden Direktur Darma Henwa Faisal Firdaus menyampaikan, untuk tetap tumbuh di masa yang akan datang dan meningkatkan kinerjanya, strategi perseroan dalam pengembangan bisnis adalah dengan menambah portofoio proyek-proyeknya. “Perseroan juga secara aktif mencari peluang-peluang baru di bidang lain selain di bisnis batubara,” kata Faisal di Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Di bisnis batu bara, perseroan akan melakukan pengembangan jasa kontraktor pertambangan batubara dengan menambah potensi proyek baru. Kemudian, pengembangan bisnis jasa pertambangan non-batubara (non-coal mining services), khususnya tambang mineral.

Selain itu, lanjut Faisal, perseroan akan melakukan engembangan layanan penyediaan infrastruktur pertambangan, seperti pembuatan jalan tambang (mining road), pekerjaan earthwork, konstruksi sipil, dan sejenisnya. “Juga pengembangan jasa pertambangan dalam bentuk Technical Management Services & Mining Activities Supervision,” tambahnya.

Tak hanya itu, perseroan juga telah melihat beberapa potensi lain. Salah satunya proyek penambangan mineral seng yang berlokasi di Dairi, Sumatra Utara, yang dimiliki oleh PT Dairi Prima Mineral. “Status proyek tersebut masih tergantung dari kesiapan klien dalam menyiapkan pendanaannya,” ujar Faisal.

Ada juga proyek penambangan tembaga dan emas. Pada proyek ini, rencananya perseroan mengerjakan berbagai infrastruktur dasar dari area penambangan bijih emas dan tembaga dengan metode penambangan terbuka (open pit). Lokasi proyek adalah di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo milik PT Gorontalo Minerals.

Selain itu juga proyek penambangan emas. “Proyek potensial perseroan adalah di proyek penambangan emas milik PT Citra Palu Minerals di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah konstruksi jalan dan surface preparation dengan durasi pekerjaan selama 3 - 4 tahun. Nilai kontrak proyek tersebut diperkirakan mencapai US$40 juta – US$55 juta,” imbuh Faisal.