ANALIS MARKET (26/10/2017) : IHSG Bergerak Mixed Cenderung Menurun Hari Ini
Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas memperkirakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak mixed cenderung menurun hari ini.
Beberapa faktor mendasari prediksi ini, antara lain; Dow Jones turun 112.3 poin ditutup pada level 23,329.5 kemarin yang juga dipicu kenaikan yield obligasi Pemerintah Amerika.
Adapun Bursa regional diperdagangkan mendatar pagi ini. Sebelumnya, IHSG naik diatas level tertinggi sebelumnya didukung sentimen positif kinerja perusahaan serta disetujuinya APBN 2018.
“Walaupun ditutup di atas level 6,000, kami menilai IHSG masih rentan terkena aksi profit taking seiring tren kenaikan yield obligasi. Kami memperkirakan IHSG bergerak mixed cenderung menurun hari ini," sebut analis Kiwoom Sekuritas, yang dilansir dari laman resminya, Kamis (26/10/2017).
Lebih lanjut, riset juga menyebutkan beberapa aksi korporasi dari para emiten yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;
ANTM - Tambahan kuota ekspor
PT Aneka Tambang (ANTM) mendapat tambahan rekomendasi ekspor biji nikel kadar rendah sebanyak 1.25 juta ton dari Kementerian ESDM. Selanjutnya ANTM akan memproses rekomendasi tersebut untuk diajukan kepada Kementerian Perdagangan menjadi izin ekspor dengan jangka waktu 1 tahun.
Kuota tambahan tersebut sesuai dengan progres smelter yang tengah dibangun di Halmahera Timur dengan kapasitas produksi 1.25 juta ton per tahun. Sebelumnya ANTM telah mendapat kuota ekspor sebanyak 2.7 juta ton bijih nikel kadar rendah dan 850,000 ton bauksit untuk periode 1 tahun.
BBRI - Kinerja 9M 2017
PT Bank Rakyat Indoensia (BBRI) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2017 sebesar 8%Yoy menjadi Rp 20.5 Triliun Vs Rp 18.9 Triliun pada 9M 2016 lalu. Pendapatan bunga bersih tercatat naik 12%Yoy menjadi Rp 55.1 Triliun dengan laba operasi naik 6%Yoy menjadi Rp 24.6 Triliun.
Rasio CAR tecatat sebesar 22.17% pada 9M 2017 (21.88% pada 9M 2016), dengan NPL Gross 2.23% (2.22% pada 9M 2016), ROE 19.27% (23.97% pada 9M 2016), dan LDR 90.39% (90.68% pada 9M 2016).
KIOS - Target pendapatan
PT Kioson Komersial Indonesia (KIOS) menargetkan pendapatan sebesar Rp 741 Miliar tahun ini, naik dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp 25.64 Miliar Sedangkan untuk tahun 2018 perseroan menargetkan pendapatan akan mencapai Rp 2.09 Triliun dan proyeksi 2019 akan mencapai Rp 2.61 Triliun.
Optimisme tersebut didorong oleh langkah perseroan mengakuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi pada 12 Oktober 2017, sehingga pada 1Q 2018 sekitar 80% dari pendapatan perseroan akan berasal dari perusahaan agregat tersebut.
SMBR, PTPP & TLKM - Proyek-proyek sinergi
PT Semen Baturaja (SMBR) menandatangani nota kesepahaman dengan PT Pembangunan Perumahan (PTPP), dan PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Kerjasama antar perusahaan BUMN ini akan dilaksanakan secara terjadwal dengan rentang waktu lima tahun.
Ketiga perusahaan BUMN akan merencanakan proyek-proyek sinergi. SMBR bersama dengan PTPP akan membangun perusahaan karyawan SMBR dengan lokasi tidak jauh dari pabrik SMBR di Baturaja (Sumatra Selatan). SMBR juga akan memasok kebutuhan proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan PTPP terutama di wilayah distribusi SMBR seperti Palembang, Bengkulu dan Lampung.
SMBR bekerjasama dengan TLKM untuk menggunakan jasa telecommunication, information, media, edutainment dan services (TIMES) dengan perawatan rutin perangkan akan dilakukan TLKM.

