Indeks Kospi Anjlok 1,19 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, anjlok 27,79 poin, atau sekitar 1,19 persen, pada Kamis (28/6/2018), menjadi 2.314,24. Volume perdagangan tipis di kisaran 404 juta saham senilai 5,62 triliun won atau US$5 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 598 berbanding 221.
Angka indeks anjlok dipicu aksi jual investor asing seiring berlarutnya kekhawatiran terhadap kondisi perdagangan global. Investor asing menjual saham senilai 259,4 miliar won, dari melakukan pembelian saham senilai 158,8 miliar won pada sesi sebelumnya.
“Seiring berlarutnya kekhawatiran terhadap kondisi perdagangan global, investor asing menarik dana mereka dari pasar modal Korea,” kata Kim Sung-Hwan, analis Bookook Securities Company, seperti dikutip Yonhap News.
“Seiring pengurangan penguasaan saham large cap oleh investor asing, angka indeks anjlok,” jelas Kim.
Kim juga menyebutkan bahwa penguatan nilai tukar dolar AS turut mendukung aksi jual yang dilakukan investor asing. Nilai tukar won turun 6,6 won terhadap dolar AS, menjadi 1.124,2 won per dolar AS yang merupakan nilai tukar terendah sejak 30 Oktober 2017.
Di sektor teknologi, saham Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing anjlok 2,4 persen dan 2 persen. Saham perusahaan konstruksi juga melemah, dengan saham GS Engineering & Construction dan Hyundai Engineering & Construction masing-masing merosot 1,95 persen dan 4,2 persen,
Saham perusahaan produsen game NC Soft dan Netmarble masing-masing melorot 4,89 persen dan 2,53 persen. Saham maskapai penerbangan Korean Air tergelincir 3,57 persen setelah pimpinan perusahaan Cho Yang-Ho menjalani pemeriksaan dengan tuduhan penggelapan pajak dan pencucian uang.
Secara umum bursa saham Asia diwarnai pelemahan hari ini, dipicu kekhawatiran terhadap kondisi perdagangan global. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,59 persen mencapai angka terendah dalam sembilan bulan terakhir.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia meningkat 19,50 poin, atau sekitar 0,31 persen, menjadi 6.215,40. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura menguat, sedangkan Bursa Thailand, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam mengalami pelemahan.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, melorot 26,28 poin, atau sekitar 0,93 persen, menjadi 2.786,90. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong naik 141,06 poin, atau sekitar 0,50 persen, menjadi 28.497,32.

