ANALIS MARKET : Kemungkinan Rupiah Menguat Tipis ke Kisaran Rp.13.360 - Rp.13.370 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen menyebutkan, Indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, yang mengindikasikan indeks di bursa Asia bergerak mixed pada hari ini tetapi dengan kecenderungan terkoreksi karena harga minyak mentah dibuka turun pagi ini.

Adapun mata uang kuat Asia dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini, yang bisa membuat rupiah melemah secara teknikal menuju kisaran Rp.13.380 - Rp.13.400 per USD.

“Tetapi kemungkinan rupiah relatif bisa menguat tipis ke kisaran Rp.13.360 - Rp.13.370 per USD karena penjagaan Bank Indonesia," ujar Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen, dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi Samuel Aset Manajemen, Rabu (27/9/2017).

Lebih lanjut disebutkan, beberapa sentimen perlu dicermati pelaku pasar pada hari ini, antara lain; Posisi kepemilikan asing di SBN per 25 September 2017 tercatat Rp.825,48 triliun atau 40,5% dari nilai SBN yang diperdagangkan.

Posisi ini mencatatkan kenaikan sebesar Rp.159,67 triliun ytd (year to date) atau naik 22% yoy dibandingkan posisi 26 September 2016.

“Masih tingginya minat asing ini diantaranya karena imbal hasil yang menarik, inflasi yang terjaga, dan nilai tukar yang stabil. Namun patut diperhatikan potensi reversal dana asing tersebut," ujar Lana.

Sementara itu, dari faktor eksternal, Presiden Trump menyampaikan ancaman untuk melakukan aksi militer yang bisa menghacurkan Korea Utara (Korut). Selain itu juga mendesak China untuk membatasi kegiatan perbankannya dengan Korut dan sanksi ekonomi dari PBB yang lebih berat. 

Adapun naiknya harga minyak mentah dalam beberapa hari ini lebih karena potensi teknikal harga mentah yang sudah menembus level resisten yang baru.