ANALIS MARKET (07/5/2018) : IHSG Diproyeksi Bergerak Mixed Hari Ini
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Bursa regional diperdagangkan mendatar pagi ini seiring sepinya sentimen penggerak pasar.
Sebelumnya, diperdagangan akhir pekan lalu (04/5), Dow Jones naik 1.4% pada level 24,262 seiring kenaikan saham Apple yang memicu kenaikan saham sektor teknologi.
Adapun indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup dalam teritori oversold, (04/5) lalu, sehingga berpotensi mengalami teknikal rebound.
“Kami memperkirakan IHSG bergerak mixed hari ini, karena optimisme teknikal rebound masih dibayangi depresiasi Rupiah,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Senin (07/5/2018).
Lebih lanjut riset Kiwoom juga menyebutkan beberapa aksi korporasi yang layak dicermati pelaku pasar, antara lain;
ADHI - Spin off unit bisnis TOD dan hotel
PT Adhi Karya (ADHI) mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melakukan spin off unit bisnis TOD dan hotel melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) pada tanggal 4 Mei 2018. Unit bisnis ini akan menjadi perusahaan baru, PT Adhi Commuter Property (ACP). Dengan pemisahan unit bisnis TOD dan hotel, maka ADHI lebih fokus untuk menggarap berbagai peluang proyek TOD maupun hotel di dekat jalur light rail transit (LRT).
ADHI menargetkan dapat mengembangkan 18 kawasan TOD. Dari 18 TOD, sebanyak 12 TOD akan dikembangkan selama 11 tahun dengan nilai kapitalisasi pengembangan 12 TOD mencapai sekitar Rp 55 Triliun. Tahun ini, ADHI berencana mengembangkan empat lokasi terlebih dahulu diantaranya di Sentul, Ciracas, Bekasi Timur dan Jati Cempaka. Luas keempat lokasi berkisar 20-25 Ha.
ADRO - Potensi peningkatan kinerja
PT Adro Energy (ADRO) berpotensi membukukan peningkatan kinerja jika menyelesaikan akuisisi tambang batubara kokas (coking coal) Kestrel (Australi) milik Rio Tinto. Sejaiu ini, perseroan bersama EMR Capital masih memproses aksi korporasi tersebut. Prospek batu bara kokas berbeda dengan batubara termal karena cadangan batubara kokas di dunia cenderung lebih sedikit. Hal itu membuat harga jual batubara kokas lebih tinggi dan peluang margin yang diperloeh lebih besar. Total perdagangan batubara termal di global berkisar 900 juta- 1 miliar ton per tahun. Sedangkan produksi batubara kokas di dunia hanya sekitar 400 juta ton. Perseroan menargetkan produksi batubara termal dikisaran 45-56 juta Mt pada tahun 2018.
BVIC - Rencana emisi obligasi
PT Bank Victoria International (BVIC) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap II senilai Rp 300 Miliar yang terdiri dari dua seri. Obligasi Seri A senilai Rp 100 Miliar menawarkan kupon 9.7% dengan tenor 3 tahun dan Seri B menawarkan kupon 10.3% dengan tenor 5 tahun. BVIC juga berencana menerbitkan obligasi subordinasi senilai Rp 350 Miliar menawarkan kupon 11% dengan tenor 7 tahun. Pefindo memberi peringkat A- untuk obligasi dan BBB untuk obligasi subordinasi. Seluruh dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk penyaluran kredit.
SRTG & MDKA - Tambah porsi kepemilikan saham
PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG) menambah porsi kepemilikan saham atas PT Merdeka Copper Gold (MDKA) menjadi 6.34% dari semula 4.66%. Laporan manajemen SRTG kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 3 Mei 2018 menyebutkan, transaksi pembelian saham terjadi dalam empat tahap sejak tahun lalu. Tahap terakhir pada 2 Mei 2018 mencapai 60,278,340 lembar saham dengan harga beli Rp 2,400.72 per saham sehingga pembelian saham mencapai Rp 144.71 Miliar. Tujuan SRTG menambah kepemilikan saham adalah untuk investasi. Selain kepemilikan langsung, SRTG juga memiliki saham MDKA secara tidak langsung melalui PT Trimitra Karya Jaya dan Merdeka Mining Partners Pte.Ltd.

